BERITAALTERNATIF.COM – Seorang pelaku usaha asal Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang Wiwit Fitriani memproduksi keripik dari buah nangka dan pisang.
Produk berbahan dasar buah nangka bernama keripik nangka. Sedangkan dari buah pisang itu namanya rambak pisang dan sale.
Usaha olahan keripik dari buah nangka dan pisang itu dia beri nama Raja Keripik.
Untuk bahan dasar buah dalam memproduksi keripik ia dapatkan dari hasil pertanian Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Mulawarman. “Sebagiannya juga dari kebun sendiri,” jelasnya saat diwawancarai awak media Berita Alternatif, Selasa (5/3/2024).
Dalam melakukan promosi dia memanfaatkan grup-grup yang ada di Whatsapp. Namun, jika bahan baku mencukupi, Wiwit juga menyediakan beberapa stok keripik di rumahnya.
“Kalau seminggu bisa kita stok 3kg,” ungkap Wiwit.
Untuk harga keripiknya dijual seharga Rp 15 ribu untuk kemasan 50 gram dan Rp 28 ribu untuk 100 gram.
Pemesanan keripiknya akan melenjit saat menjelang hari-hari besar agama Islam seperti Idulfitri dan Iduladha. Di hari-hari itu pula harga barang juga akan mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, dia harus menyetok banyak keripik sebelum harga bahan baku naik.
Dalam mencari bahan baku, Wiwit harus mendapatkan yang kualitasnya bagus untuk menjaga rasa dan tekstur keripiknya.
Misalnya seperti buah nangka, tidak semuanya bisa diolah menjadi keripik.
Untuk mencari buah nangka yang berkualitas, suaminya turun langsung ke petani untuk mendapatkannya.
Ia berharap usaha Raja keripik bersama para UMKM yang lain di Desa Mulawarman dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kami selalu hadir dibeberapa kegiatan untuk menunjukan UMKM Desa Mulawarman. Jadi tidak sendiri-sendiri. Kami bergerak bersama-sama untuk menjualkan produk kami,” tutup dia. (adv/lt/mt)