BERITAALTERNATIF.COM – Serangan Israel masih berkelanjutan dan belakangan ini menyasar beberapa wilayah di Jalur Gaza pada hari Ahad (2/6/2024).
Serangan itu juga menyasar kota Rafah, sehari setelah mediator internasional meminta Israel dan Hamas untuk “menyimpulkan” perjanjian gencatan senjata, delapan bulan setelah pecahnya perang.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel melancarkan serangan baru yang menyasar kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, dan empat orang gugur dalam serangan terhadap rumah keluarga Abu Nar di Jalan Al-Eshreen di Kamp Al-Nuseirat.
Kementerian Kesehatan Hamas pada hari Minggu juga mengumumkan 60 orang yang gugur dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total syuhada bertambah menjadi 36.439, yang sebagian besarnya adalah warga sipil.
Para korban tersebut gugur sejak pecah perang pada 7 Oktober 2023 menyusul serangan Hamas dan faksi-faksi pejuang Palestina lain terhadap entitas Zionis Israel.
Meskipun muncul seruan internasional, pada bulan Mei lalu tentara Israel mulai melancarkan serangan darat di kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza, yang belakangan menjadi tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu pengungsi di tengah pertempuran dan kehancuran di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada hari Ahad bahwa operasi militer Israel mengakibatkan ribuan keluarga mengungsi. Sebanyak 36 tempat penampungan UNRWA di Rafah kini telah kosong.
Osama Al-Kahlot dari ruang operasi darurat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza pada hari Ahad mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya menerima korban serangan di Rafah.
“Tetapi sangat sulit untuk merespons korban luka dan korban jiwa akibat dari pemboman Israel yang terus berlanjut selain menargetkan para kru,” jelasnya. (*)
Sumber: Liputan Islam
Editor: Ufqil Mubin