BERITAALTERNATIF.COM – Wakil Ketua DPRD Kukar Siswo Cahyono menanggapi program seribu guru sarjana yang dicanangkan Pemkab Kukar.
Kata dia, sejak diluncurkan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, target dari program tersebut belum kunjung tercapai.
“Mungkin itu perlu bertahap. Pertama melihat situasi APBD kita juga,” ucapnya, Kamis (31/8/2023).
APBD Kukar tergolong besar, sehingga dia mendukung program seribu guru sarjana dari Pemkab Kukar.
“Kami pada prinsipnya sepakat kalau target seribu sarjana bisa terlaksana,” ujarnya.
Hanya saja, Siswo menekankan bahwa biaya perkuliahan dan biaya hidup mahasiswa hingga menjadi sarjana harus ditanggung oleh Pemkab Kukar.
“Yang besar itu justru bukan biaya pendidikan, tapi biaya hidup,” katanya.
Langkah ini, menurut dia, bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah kesenjangan di dunia pendidikan.
Ia mengungkapkan, banyak generasi Kukar tak dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena terhambat pembiayaan.
Karena itu, ia menyarankan penanggungan biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa hingga menjadi sarjana harus menyasar seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau bisa lebih dari seribu. Cuma pendataannya harus akurat dan valid. Terkadang beasiswa ini kan tidak mengaver secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dia pun menyarankan Bagian Kesra Kukar betul-betul memverifikasi data serta kriteria penerima beasiswa dalam program tersebut.
Siswo juga menyarankan Pemkab Kukar membuat persyaratan penerima beasiswa tersebut berasal dari para pelajar yang mendapatkan peringkat 5-25 di sekolah.
Tujuannya, kata dia, pemberian beasiswa bisa menyasar orang-orang yang betul-betul mau menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Siswo menegaskan, beasiswa tak bisa serta-merta diberikan kepada mahasiswa. Hal ini untuk mengantisipasi penyelesaian kuliah para penerima beasiswa yang tidak tepat waktu.
“Kan ini bisa jadi repot. Namanya juga uang negara, kita berharap output yang dikeluarkan itu betul-betul bisa dimaksimalkan,” pungkasnya. (rh/fb)