BERITAALTERNATIF.COM – Pada tahun 2022, terdapat sekitar 5 ribu orang lulusan SMP yang tidak tertampung di SMA dan SMK di Kota Balikpapan.
Masalah ini tidak terlepas dari jumlah sekolah setingkat SMA dan SMK yang sangat minim di Kota Beriman. Kasus ini pun menuai sorotan dari berbagai pihak.
Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan Muhammad Adam menyebutkan bahwa Balikpapan hanya memiliki enam SMK negeri.
Bila dibandingkan dengan Kota Samarinda, Balikpapan tergolong kota yang minim memiliki SMK negeri. Saat ini, Samarinda mempunyai 18 SMK negeri.
“Padahal, selisih penduduknya enggak terlalu banyak. Tapi, jumlah sekolahnya berbeda tiga kali lipat,” ucapnya kepada beritaalternatif.com pada Jumat (11/11/2022).
Perbedaan jumlah sekolah ini pun membuat daya tampung pelajar SMA dan SMK di Balikpapan dan Samarinda berbeda.
“Daya tampung pelajar SMA dan SMK di Samarinda jauh lebih tinggi, sehingga hampir tidak ada persoalan ketika penerimaan siswa baru,” katanya.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim ini mengaku telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim terkait penambahan Rombongan Belajar (Rombel).
Namun, nyaris semua SMA dan SMK di Balikpapan memiliki lahan yang sangat terbatas. Ia mencontohkan SMA Negeri 1 Balikpapan dan SMA Negeri 7 Balikpapan.
“Itu lahannya sangat terbatas, sehingga tidak dimungkinkan lagi untuk membangun secara horizontal. Yang mungkin itu dibangun secara vertikal, misalnya dibangun dua sampai tiga lantai,” jelasnya.
Hanya saja, dari segi konstruksi, bangunan SMA dan SMK di Balikpapan yang tersedia saat ini belum tentu dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga lantai.
“Persoalan-persoalan seperti ini yang melingkupi dunia pendidikan kita di Balikpapan,” katanya. (adv/um)