BERITAALTERNATIF.COM – Anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Dapil Kukar Salehuddin menyoroti kelangkaan elpiji 3 kg di Kukar, khususnya di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu.
Dia mendapatkan informasi bahwa Pertamina mengklaim telah menambah tabung gas sebanyak 12 persen di Kukar menjelang hari raya Iduladha 1444 Hijriah.
Karena itu, menurut dia, peredaran elpiji 3 kg yang lebih banyak dibandingkan hari biasanya itu seyogiyanya meredam kelangkaannya di tengah masyarakat Kukar.
“Artinya, ada yang salah dengan jalur distribusinya. Mungkin rawan terjadi penyimpangan atau tidak tepat sasaran,” jelasnya, Senin (3/7/2023).
Elpiji yang diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM itu, sambung dia, semestinya tersedia saat peringatan hari-hari besar.
Ia pun menyarankan Pemkab Kukar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengecek dengan cermat penyebab kelangkaan elpiji 3 kg.
“Kita berharap ini tidak hanya dilimpahkan ke pihak Pertamina. Saya pikir Pemkab Kukar dan Pemprov punya instrumen seperti Disperindag untuk melakukan monitoring,” sarannya.
“Jangan sampai ketika masyarakat berteriak di lapangan, pemerintah hanya melempar statement, tapi tidak ada tindak lanjut,” sambungnya.
Selain itu, ia mendorong kepolisian untuk menindaklanjuti indikasi penimbunan elpiji 3 kg oleh oknum-oknum tertentu.
Salehuddin juga menyarankan Pemkab Kukar untuk membentuk satuan tugas di beberapa dinas terkait.
Satuan tugas tersebut, lanjut dia, bisa berkoordinasi dengan aparat kepolisian, kelurahan, dan RT untuk melaksanakan operasi pasar pada saat penyaluran tabung gas.
“Distributornya juga harus duduk bersama menyelesaikan persoalan ini,” imbuhnya.
Langkah ini dinilainya dapat mengantisipasi kemungkinan kelangkaan elpiji 3 kg setiap tahun di Kukar.
Dia juga mendorong kepolisian terlibat dalam menyelesaikan masalah kelangkaan elpiji 3 kg di Kukar.
“Kalau perlu libatkan pihak kepolisian, karena elpiji 3 kg itu jelas diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Jangan sampai dinikmati oleh orang kaya,” pungkasnya. (rh/fb)