BERITAALTERNATIF.COM – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menyumbang medali emas dari cabang olahraga panahan pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim tahun 2022 yang digelar di Berau.
Sepuluh medali emas, lima medali perak, dan empat medali perunggu yang disumbangkan merupakan torehan prestasi gemilang.
Ketua Pengkab Panahan Kukar Dafip Haryanto mengatakan, sebelum keberangkatan kontingen atlet panahan Kukar ke Porprov, 8 emas menjadi target pencapaian timnya. Namun sejak 30 November sampai 5 Desember 2022, celah kemenangan berhasil didapatkan hingga memperoleh 10 medali emas.
“Kita ikut Porprov di cabang panahan. Target memang 8 medali emas, tetapi alhamdulilah tanggal 30 sampai hari ini kita dapat 10 emas,” kata Dafip.
Dia menuturkan keberhasilan atlet tersebut membuktikan bahwa latihan dan kerja keras termasuk dukungan pihak KONI dan Dispora Kukar terhadap anggaran dan sebagainya yang telah dilakukan selama ini tidak sia-sia karena mampu bersaing dengan daerah lainnya di kejuaraan Porprov.
Perolehan medali emas yang banyak dikantongi membuat Kukar mendapat nominasi juara umum Cabor Panahan Porprov 2022. Kendati demikian, Dafip mengaku kemenangan ini memang sudah sering diperoleh. Ia menginginkan terus dilakukan evaluasi untuk pembinaan.
“Karena di sisi junior kita masih belum bisa berbicara banyak. Melihat kematangan mental atlet perlu diasah secara terus menerus. Tantangan hampir merata. Kalau dulu dominasinya cukup besar,” katanya.
Ia menambahkan, Porprov di Kutim dan Berau menjadi pelajaran untuk regenarasi atlet. Dia berharap prestasi ini menjadi semangat pengembangan Cabor Panahan.
Sementara itu, Pelatih Club Panahan Kukar Nanang Pujiyanto menyebutkan, atlet panahan yang diberangkatkan untuk perlombaan di Berau terdiri 31 atlet, terbagi dalam empat divisi: rescurve 7 orang, compound 8 orang, standart bow 8 orang, serta barebow 8 orang.
Menyinggung soal persiapan, Nanang menuturkan jika waktu persiapan atau Training Centre (TC) atlet panahan terbilang mepet. Apalagi dilihat dari kondisi peralatan latihan yang begitu minim.
“Kondisi panahan selama 3 tahun terakhir kurang bagus sehingga dimulai lagi dari nol. Namun, alhamdulilah berkat dukungan semua pihak membuat semangat terus bertambah,” tandasnya. (*)