BERITAALTERNATIF.COM – Dr. Suid Saidi terpilih sebagai dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).
Dia terpilih setelah melewati sejumlah tahapan seperti sosialisasi, penyampaian visi dan misi, pemaparan program kerja, serta pemilihan dekan pada 14 November 2024.
Dalam proses pemilihan tersebut, terdapat dua nama yang menjadi calon dekan, di antaranya Suid dan Dr. Tatang Apendi.
Dalam sesi wawancara dengannya pada Sabtu (16/11/2024), ia mengaku hubungannya dengan Tatang tergolong dekat secara emosional. Keduanya bahkan merupakan teman akrab.
“Namun, yang namanya sama-sama punya hak, jadi kami maju,” sebutnya.
Suid yang sebelumnya juga menjabat sebagai ketua Senat FKIP Unikarta menyebut dalam rapat persiapan telah disampaikan persyaratan untuk bisa mencalonkan diri sebagai dekan, salah satunya mengantongi surat keputusan (SK) dosen tetap dari pusat maupun yayasan.
“Karena saya sebagai ketua Senat, jadi saya rapat persiapan dan silakan siapa saja bisa mencalonkan sepanjang punya SK dosen tetap,” jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa kompetisi seperti ini tidak menarik apabila hanya terdapat satu orang calon.
Ia menginginkan muncul kompetisi agar prosesnya berjalan dengan serius, baik dari segi penyampaian visi misi maupun program kerja.
“Supaya ada semacam persaingan, karena kalau hanya satu orang, malah jadi dingin,” katanya.
Persaingan dalam perebutan kursi dekan tersebut juga akan memberikan nilai tambah dalam laporan hasil pemilihan dekan FKIP Unikarta kepada rektorat.
Sejatinya, ungkap Suid, terdapat 13 suara yang memiliki hak untuk menyalurkan hak pilih dalam pemilihan dekan FKIP Unikarta. Namun, satu orang di antaranya tak mengikuti prosesi pemilihan.
Suid mendapatkan 9 suara dalam pemilihan tersebut. Suara mayoritas ini pun sukses membawanya menduduki posisi dekan FKIP Unikarta periode 2024-2028.
Setelah terpilih sebagai Dekan FKIP Unikarta, Suid mengaku akan segera mengumpulkan seluruh dosen di fakultas tersebut untuk membentuk tim yang kemudian bakal mengisi posisi-posisi seperti wakil dekan, ketua jurusan, sekretaris, hingga ketua pengelola kelas khusus.
Dia akan mengedepankan aspek kompetensi dalam penempatan dosen di posisi-posisi strategis tersebut.
“Saya memprioritaskan tim dengan memperhatikan kompetensi. Artinya, walaupun tim, jika tidak bisa apa-apa, saya tidak mungkin mengutamakan,” tegasnya.
Ia bersyukur sudah terpilih sebagai orang nomor satu di FKIP Unikarta tanpa disertai aksi protes dari para mahasiswa maupun dosen-dosen di fakultas tersebut.
Keterpilihannya sebagai dekan diakuinya sebagai bagian dari hasil kinerjanya yang selalu mengutamakan transparansi.
“Ketika saya diberikan jabatan, yang saya pikirkan pertama bukan berapa keuntungan yang harus saya terima, tapi bagaimana pekerjaan saya bisa diterima orang banyak,” tutupnya. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin