BERITAALTERNATIF.COM – Sekda Kukar Sunggono menyampaikan laporan tentang realisasi semester pertama APBD dan Prognosis untuk 6 bulan berikutnya Tahun Anggaran (TA) 2024.
Laporan tersebut ia sampaikan di Rapat Paripurna ke-13 masa sidang III 20 yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid Selasa (16/7/2024).
Dia mengatakan bahwa penyampaian laporan itu dalam rangka melaksanakan amanat Permendagri Nomor 77 Tahun 2022 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
APBD Kukar TA 2024 memuat program kegiatan yang telah ditetapkan melalui mekanisme penganggaran dimulai dari Musrenbang tingkat desa hingga kabupaten.
“Pemerintah kabupaten dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan telah dirumuskan dengan mengacu kepada Visi dan Misi yang diimplementasikan dalam Renstra dan Renja oleh masing-masing perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kukar,” kata Sunggono.
Realisasi Pendapatan semester pertama TA 2024 sebesar Rp 5.811.484.764.906,82 triliun atau sebesar 44,32 persen dari anggaran Rp 13.113.822.000 triliun serta prognosis enam bulan berikutnya terhadap pendapatan sebesar Rp 8.483.003.312.761,73 triliun atau 55,68 persen.
Ia menjelaskan, realisasi pendapatan tersebut dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai dengan semester pertama per 30 Juni 2024, realisasi anggaran pendapatan untuk PAD sebesar Rp 428.823.377.093,82 miliar atau 58,51 persen dari target anggaran yang telah ditetapkan.
Sunggono menyebut pendapatan transfer sampai dengan semester pertama per 30 Juni 2024 realisasinya sebesar Rp 5.332.645.352.237,00 triliun atau 43,96 persen.
“Realisasi pendapatan transfer meliputi realisasi pendapatan transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp 5.194.973.838.210 triliun dan realisasi pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp 137.671.541.063,00, miliar,” papar dia.
Realisasi belanja daerah semester pertama TA 2024 secara keseluruhan menyerap anggaran sebesar Rp 3.325.936.416.822,60 triliun atau 24,12 persen dari anggaran sebesar Rp 13.786.822.000 triliun.
Sunggono menerangkan, realisasi belanja dapat diuraikan yaitu belanja operasional yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah dan belanja bantuan sosial itu terealisasi sebesar Rp 1.946.342.401.693,60 triliun atau 26,40 persen dari anggaran sebesar Rp 7.373.289.738.689,00 triliun.
Lalu, belanja modal yang meliputi belanja modal manah, modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, belanja modal aset tetap lainnya, terealisasi sebesar Rp 940.366.362.913 miliar atau 17,98 persen dari anggaran sebesar Rp 5.230.114.672.919,00 triliun.
“Belanja tak terduga sampai dengan semester pertama TA 2024 dari anggaran belanja Rp 100 juta, belum ada realisasi belanja tak terduga,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, prognosis belanja untuk enam bulan ke depan adalah sebesar Rp 10.945.534.528.343,80 triliun atau 75,88 persen.
“Dengan memperhitungkan pembayaran sisa kewajiban pemerintah kabupaten kepada pihak ketiga tahun 2024, alokasi belanja wajib/mengikat dan pembangunan infrastruktur dan koreksi atas silpa anggaran semula,” beber Sunggono.
Untuk diketahui, anggaran pembiayaan netto pada TA 2024 adalah sebesar Rp 673 juta yang bersumber dari sisa lebih perhitungan TA 2023. (adv)
Penulis: Ahmad Rifa’i
Editor: M. As’ari