Oleh Saini K.M
Kami sambut fajar kami dengan cara tersendiri:
Tenggorok perunggu serak memaki-maki angkasa hitam
Yang gemetar atas bumi karat dan rongsokan
tempat tulang-tulang abad lampau rapuh oleh asin air mata.
Hari ini pemuda-pemuda mengganti hati mereka dengan baja
Agar bisa tidur berbantal batu dan berselimut angin
Sedang bagi gadis-gadis kami hadiahkan mawar api
Kembang di ujung senapan, bau mesiau alangkah wangi!
Dengar! Lidah-lidah api memanggil di malam sepi,
Berdentam, berdesing!
Kami pun ke luar, membajak Tanah Air dengan sangkur
telanjang
Menyiramnya dengan darah, memupuknya dengan serpihan
daging,
karena langit hanya menghujankan api dan besi, api dan besi.
1965
Sumber: Buku Nyanyian Tanah Air, Penerbit PT Grasindo, Jakarta 2000
Biografi Penulis:
Saini K.M dilahirkan di Sumedang, Jawa Barat, 16 Juni 1938. Menyelesaikan Pendidikan kesarjanaannya pada Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (Universitas Pendidikan Indonesia). Ia merupakan sastrawan dengan minat yang luas terhadap drama. Naskah-naskah drama yang ditulisnya, banyak memenangkan berbagai penghargaan.