Search

Tafakur atas Keindahan Alam sebagai Ayat-ayat Kauniyah

Penulis. (Istimewa)

Oleh: Ramayani*

Dalam era modern ini, kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan semakin meningkat. Salah satu inovasi yang mendukung gerakan ini adalah ecoprint, sebuah teknik mencetak kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan akar tumbuhan. Ecoprint bukan sekadar tren dalam dunia fashion, tetapi juga dapat dilihat sebagai praktik yang memiliki dimensi spiritual, terutama dari sudut pandang agama Islam.

Sebagai seorang guru di lingkungan keagamaan (Pondok Pesantren), saya ingin berbagi pandangan pribadi mengenai hubungan antara ecoprint dan ajaran agama. Saya percaya bahwa ecoprint sejatinya selaras dengan prinsip Islam yang mendorong umatnya untuk menjaga bumi sebagai amanah dari Allah SWT.

Advertisements

Menjaga Amanah sebagai Khalifah di Bumi

Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, dan salah satu tugas kita adalah menjaga keseimbangan ekosistem. Ecoprint adalah salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan, seperti QS. Al-A’raf: 56 yang berbunyi, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya…”

Dengan menggunakan bahan alami, ecoprint mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang berpotensi mencemari lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang melarang perbuatan israf atau pemborosan, termasuk dalam penggunaan sumber daya alam.

Meningkatkan Kesadaran tentang Tanda-Tanda Kekuasaan Allah

Ecoprint mengajak kita untuk lebih menghargai keindahan ciptaan Allah. Pola-pola alami yang tercetak di kain merupakan refleksi dari keunikan setiap daun dan bunga yang digunakan. Ini adalah bentuk tafakur, merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di sekitar kita. Bahkan, daun yang tampak sederhana sekalipun memiliki nilai estetika dan manfaat yang luar biasa.

Dalam Islam, alam adalah ayat kauniyah, yaitu tanda-tanda kekuasaan Allah yang dapat kita lihat dan rasakan. Melalui ecoprint, manusia diajak untuk lebih dekat dengan alam sekaligus memahami kebesaran Sang Pencipta.

Menghidupkan Nilai-Nilai Etika dalam Berbisnis

Selain aspek lingkungan dan spiritual, ecoprint juga membuka peluang usaha yang ramah lingkungan. Namun, penting untuk menjalankan bisnis dengan nilai-nilai Islam. Dalam Islam, mencari nafkah adalah ibadah, tetapi harus dilakukan dengan cara yang halal dan thayyib. Memproduksi kain ecoprint yang tidak merusak lingkungan adalah salah satu bentuk bisnis yang memenuhi kriteria ini.

Saya juga menekankan perlunya transparansi dan keadilan dalam rantai produksi, mulai dari petani yang menyediakan bahan baku hingga konsumen yang menggunakan produk. Dengan demikian, ecoprint bukan hanya membawa keberkahan bagi alam, tetapi juga bagi seluruh pihak yang terlibat.

Kesimpulan: Harmoni antara Seni, Lingkungan, dan Spiritualitas

Ecoprint adalah contoh nyata bagaimana seni dan teknologi dapat digunakan untuk mendukung pelestarian lingkungan tanpa melupakan aspek spiritual. Dari perspektif Islam, praktik ini adalah bentuk pengamalan nilai-nilai agama yang mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Mari kita jadikan ecoprint sebagai langkah kecil menuju perubahan besar. Tidak hanya untuk bumi yang lebih sehat, tetapi juga untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah melalui penghormatan terhadap ciptaan-Nya. (*Guru Kesenian MTs PPKP RIBATUHUL KHAIL)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA