BERITAALTERNATIF.COM – Yaman telah mencapai kemenangan nyata dengan meningkatkan operasi di Laut Merah dan menghalangi pergerakan kapal yang terkait dengan Israel.
“Pergerakan kapal-kapal yang terkait dengan Israel hampir tidak ada. Bagi kapal-kapal musuh, Israel, pergerakan mereka terhenti total dari selat Bab al-Mandab hingga Laut Merah, dan ini adalah pencapaian dan kemenangan nyata,” kata Pemimpin Ansarullah Sayid Abdul Malik al-Houthi dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Kamis (8/2/2024).
Seperti diketahui, Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah terus beraksi menyerang kapal-kapal Israel atau semua kapal yang terkait dengan Israel di jalur perairan vital tersebut demi membela orang-orang tertindas Palestina yang diperangi oleh Israel di Jalur Gaza.
AS dan Inggris pada bulan Desember mengumumkan koalisi militer untuk menyerang Yaman demi membela Israel. Namun sebagian besar negara-negara sekutu, terutama Eropa, menyatakan keberatan terhadap rencana tersebut, sehingga AS dan Inggris hanya dapat melancarkan serangan udara di Yaman.
Angkatan Laut Inggris Rabu lalu dilaporkan terpaksa menarik HMS Diamond keluar dari Laut Merah setelah mengalami tiga kali serangan rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman.
Laporan dari media Inggris tersebut tidak merinci alasan penarikan tersebut, dan hanya menyatakan bahwa HMS Richmond telah “sementara” mengambil alih Laut Merah, dan HMS Diamond akan dipersenjatai kembali sebelum kembali beraksi di Laut Merah.
Namun rekaman yang dirilis oleh media Yaman menunjukkan sebuah rudal tampaknya menghantam HMS Diamond di Laut Merah, tanpa menyebutkan secara spesifik kapan serangan itu terjadi.
Pada dini hari Rabu sebuah kapal kargo milik Inggris diserang di Laut Merah, kata Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).
Sayid Abdul Malik Al-Houthi menegaskan, “Inggris dan AS telah menderita kerugian besar akibat serangan Yaman, dan karena itu telah memasuki perang.”
“Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, Amerika menyaksikan serangan terhadap kapal perangnya,” sambungnya.
Al-Houthi meyakinkan bahwa dengan lebih banyak berkoordinasi dengan Yaman, semua negara lain dapat melanjutkan perjalanan kapal mereka melalui Laut Merah, dan mengimbau mereka “untuk tidak mendengarkan propaganda negatif Amerika” mengenai keamanan pelayaran di kawasan tersebut.
Dia mengatakan bahwa koalisi AS dan Inggris bergegas membantu rezim Israel dalam kejahatannya terhadap Gaza dengan melakukan serangan ke Yaman.
Dia bersumpah bahwa “selama darah Palestina ditumpahkan, air mata para janda mengalir, dan anak yatim piatu menangis, kami tidak akan pernah mengosongkan medan perang”.
“Kami akan melanjutkan peluncuran rudal balistik dan peluru kendali serta drone, serta memperluas aktivitas mobilisasi dan persiapan kami,” pungkasnya. (mm/nsa)
Sumber: Press TV, Liputan Islam