Riyadh, beritaalternatif.com – Diplomat Indonesia Adkhilni M. Sidqi mewakili Republik Indonesia pada Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tentang Afghanistan di Markas OKI Jeddah pada 22 Agustus 2021.
Pertemuan dipimpin oleh Sekjen OKI, Yousef Al-Othaimeen, dan Wakil Tetap Arab Saudi untuk OKI, Saleh Al-Suhaibani, serta dihadiri 42 dari 57 negara anggota OKI.
Atas arahan pemerintah pusat, dia menekankan 3 hal kunci: pertama, masa depan Afghanistan harus diupayakan melalui penyelesaian damai melalui proses rekonsiliasi nasional yang dipimpin dan dimiliki oleh bangsa Afghanistan (Afghan-led and Afghan-owned).
Kedua, proses rekonsiliasi nasional Afghanistan hanya dapat diraih dengan persatuan dan solidaritas seluruh pihak di Afghanistan.
“Ketiga, tidak akan ada perdamaian atau stabilitas di Afghanistan tanpa partisipasi penuh, setara, dan berarti dari kaum perempuan,” tegasnya sebagaimana dikutip Berita Alternatif pada Rabu (25/8/2021).
Pertemuan mengamanatkan Sekjen OKI untuk membentuk high-level delegation untuk menyampaikan dukungan dan bantuan untuk perdamaian, stabilitas dan rekonsiliasi nasional di Afghanistan. Pertemuan juga menyepakati Final Communique secara mufakat.
Hal menarik pada pertemuan itu adalah negara anggota OKI sepakat untuk “wait and judge later” dan memberikan kesempatan kepada Taliban untuk merealisasikan komitmen-komitmen barunya.
Afghanistan diwakili oleh Dubes Shafiq Samim menyampaikan apresiasi kepada OKI dan negara anggota atas solidaritasnya kepada Afghanistan di tengah masa sulit ini. Sekaligus menjelaskan tentang perkembangan terkini tentang Afghanistan dan komitmen-komitmen Taliban secara positif.
Dengan sangat menyentuh, Dubes Shafiq meminta semua pihak untuk menyebut rakyat Afghanistan dalam setiap doa-doa.
Dia juga berpamitan karena kemungkinan masa penugasannya berakhir di bawah pemerintahan Afghanistan yang baru. (ln)