BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPKD Kaltim Taufik menyampaikan tiga poin penyebab kehancuran ideologi bangsa.
Pertama, nilai sejarah yang hilang. Kedua, menghancurkan bukti-bukti sejarah hingga tidak bisa lagi diteliti ataupun dibuktikan kebenarannya.
Ketiga, memutuskan hubungan masyarakat dengan tradisi yang datang dari leluhur bangsa sendiri dengan mengatakan leluhur itu bodoh dan primitif, kafir dan musyrik.
“Ketika tiga poin tersebut telah hancur maka generasi mendatang tidak bisa lagi mengetahui sejarah bangsanya. Salah satu yang dimaksud adalah naskah kuno yang saat ini perlu diselamatkan,” tuturnya, Rabu (1/11/2023).
Ia mencontohkan naskah kuno milik Museum Mulawarman Kesultanan Kutai yang telah diserahkan kepada pemerintah.
Museum itu sekarang di bawah naungan Kaltim, sehingga dokumen tersebut wajib dipegang oleh daerah sendiri sebagai aset penting yang harus dirawat.
Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah demi menghindari gugatan di masa depan. “Kalau hanya omongan dari mulut itu belum kuat, tetapi perlu ada bukti autentik. Perlu dilihatkan kepada publik sebagai bukti nyata. Sayang kalau dokumen Museum Mulawarman tidak dipegang,” tegasnya.
DPKD Kaltim dan seluruh stakeholder beserta pelaku budaya di Kaltim untuk mengumpulkan naskah kuno. Pasalnya, kata dia, naskah kuno merupakan kunci utama untuk menyelamatkan budaya bangsa.
“Seperti naskah kuno Proklamasi yang telah dibacakan, sehingga bisa diakui keberadaannya pada saat ini,” tandasnya.
Begitu pun dengan naskah kuno Kantor Gubernur Kaltim. Bukti pembangunan kantor tersebut bisa dipajang sebagai pembelajaran untuk generasi muda, sehingga bisa digunakan sebagai bahan ilmu pengetahuan, sejarah, dan literatur daerah untuk anak-anak didik. (adv/ical/fb)