Kukar, beritaalternatif.com – Menjelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke sebagian Wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajaman Paser Utara (PPU), Komunitas Teater Ngayau ingin mendidik serta melatih putra dan putri Kukar untuk menjadi artis demi mengisi industri kreatif di bidang seni dan perfilman di masa depan.
Karena itu, Komunitas Teater Ngayau membangun kerja sama dengan Demiz Academy yang didirikan oleh Deddy Mizwar. Pada saat bersamaan, Demiz ingin melakukan kaderisasi terhadap para calon artis.
Pendiri Komunitas Teater Ngayau, Dr. Riduan, SE.,M.Pd mengungkapkan, pihaknya membangun kerja sama untuk mengadakan pelatihan yang langsung digawangi oleh Deddy Mizwar.
“Pelatihan untuk angkatan kedua ditargetkan berjalan tanggal 21 Maret ini. Jadi, kami buka pendaftaran dari 1-12 Maret 2022,” ungkap pria yang karib disapa Kungngayau itu kepada beritaalternatif.com di Tenggarong, Minggu (6/3/2022) siang.
Jumlah peserta pelatihan ini terbatas hanya untuk 30 orang. Pendidikan dan pelatihan dibagi menjadi dua kategori usia. Pembagiannya, 15 orang anak-anak dan 15 orang dewasa.
Kategori anak-anak berusia 6-12 tahun. Sementara kategori dewasa akan diisi oleh peserta yang berusia 13 tahun ke atas.
Kungngayau mengungkapkan, calon peserta angkatan kedua ini dikhususkan untuk putra dan putri Kukar. Pendaftaran dapat dilakukan di Studio Komunitas Teater Ngayau yang berlokasi di Jalan Salehuddin, Jalur Poros Samarinda-Tenggarong, RT 4, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang (kontak: 0813-4731-7345).
Latihan untuk angkatan kedua ini akan berlangsung selama 12 hari di Studio Demiz Academy, Kalibata, Jakarta. “Peserta tidak dilatih secara teoritis, tetapi akan langsung praktiknya. Latihan shooting yang langsung dibimbing Deddy Mizwar dan timnya,” beber dia.
Setelah peserta mendaftarkan diri dengan mengisi formulir, pihaknya akan mengundang mereka untuk melakukan check and recheck terkait hobi, talenta, karakter, dan dunia acting terhadap calon peserta.
Syarat pendaftaran, lanjut dia, hanya menunjukkan identitas diri berupa Kartu Keluarga (KK) dan swafoto untuk kategori anak-anak, serta KK dan KTP untuk kategori dewasa.
“Peserta juga dibebankan membayar biaya pendidikan dan pelatihan selama 12 hari. Informasi lebih lengkap bisa cek web Komunitas Teater Ngayau di htttps://teater.ngayau.com,” jelasnya.
Kungngayau menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan angkatan kedua di Demiz Academy ini akan mendapatkan sejumlah keuntungan.
Peserta yang dinilai lulus oleh Deddy Mizwar akan mengantongi sertifikat, dikontrak shooting untuk film yang tengah berjalan serta film-film berikutnya yang digarap Citra Sinema, sebuah perusahaan perfilman yang didirikan Deddy Mizwar.
Sementara bagi yang dinilai lulus oleh Direktur Demiz Academy, peserta akan mendapatkan sertifikat serta dikontrak oleh Komunitas Teater Ngayau menjadi pelatih untuk mengisi pelatihan di angkatan-angkatan berikutnya. “Jadi, kalau jadi peserta, enggak ada ruginya. Banyak keuntungan yang mereka dapatkan,” ucapnya.
Kata dia, tujuan pelatihan ini sejatinya mengangkat industri kreatif seni budaya dan perfilman di Kukar. Pihaknya menargetkan akhir tahun ini terdapat film yang diproduksi oleh Komunitas Teater Ngayau untuk ditayangkan di televisi dan web series seperti Vision Plus dan Disney Hoster.
Ia menyebutkan, Citra Sinema ingin menggarap film bertema wajah Indonesia. Komunitas Teater Ngayau sebagai mitra Demiz Academy akan mendidik dan melatih calon artis atau aktor dari anak-anak muda Kaltim, khususnya Kukar.
“Bibit-bibit seni di Kukar sudah ada. Kukar sudah menjadi simbol, baik dari sisi wisata maupun seni pertunjukan. Itulah alasan di balik adanya ISBI Kaltim di Kukar,” jelasnya.
Kungngayau mengatakan, Kukar telah menjadi simbol pariwisata dan seni pertunjukan di Kaltim. Pasalnya, kabupaten ini memiliki adat dan istiadat yang dapat dikembangkan menjadi industri kreatif bidang seni dan perfilman.
“Kekuatan itulah yang kita rangkul dan jembatani. Banyak talenta di Kukar. Itu sudah dibina oleh Gong Teater dan Bina Teater Kutai. Itu teater yang lama. Itu yang sudah membina bibit di Kukar,” katanya.
Demi mengembangkan industri kreatif di bidang seni pertunjukan dan perfilman, pihaknya telah mendatangi sekolah-sekolah, kampus, serta desa-desa di Kukar.
Komunitas Teater Ngayau, sambung dia, akan mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler di Kukar. Ia mencontohkan SMAN 2 Tenggarong yang telah lama menumbuhkan minat siswa di bidang seni pertunjukan.
Komunitas Teater Ngayau sebagai mitra Demiz perwakilan Kalimantan berkomitmen melahirkan bibit-bibit artis di Kaltim. “Satu-satunya mitra Demiz di Indonesia baru Komunitas Teater Ngayau. Kita diberikan kepercayaan yang sangat luar biasa,” pungkas Kungngayau. (*)
Penulis: Ufqil Mubin