Jakarta, berita alternatif.com – Teleskop luar angkasa James Webb milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil diluncurkan pada Sabtu (26/12/2021) waktu AS.
James Webb berhasil lepas landas di atas roket Ariane 5, dari European Spaceport di Guyana Prancis pada pukul 07:20 ET.
“Pada pukul 07:20 ET (12:20 UTC), awal dekade baru sains yang menarik naik ke langit. Misi Webb ke #UnfoldTheUniverse akan mengubah pemahaman kita tentang ruang seperti yang kita kenal,” ujar NASA lewat akun Twitternya.
Teleskop Webb telah mengalami penundaan peluncuran selama bertahun-tahun. Faktor penyebab penundaan di antaranya karena pandemi dan tantangan teknis.
Tetapi observatorium ruang angkasa yang paling kuat dan kompleks di dunia itu, akan menjawab pertanyaan tentang tata surya kita, dan mempelajari planet ekstrasurya dengan cara baru.
Badan Antariksa Eropa menyebutnya sebagai “hadiah Natal yang luar biasa” untuk tim antariksa internasional, serta seluruh ilmuwan luar angkasa.
Administrator NASA, Bill Nelson menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim internasional yang memungkinkan menjalankan misi peluncuran Hari Natal.
“Ini adalah hari yang luar biasa bagi planet Bumi. Terima kasih kepada tim. Anda semua luar biasa. Selama tiga dekade, Anda menghasilkan teleskop yang sekarang akan membawa kita kembali ke awal alam semesta. Kita akan menemukan hal-hal luar biasa yang tidak pernah kita bayangkan,” kata Nelson tak lama setelah peluncuran.
Webb berfungsi sebagai pemantau atmosfer eksoplanet atau planet ekstrasurya, beberapa di antaranya yang berpotensi layak huni, dan dapat mengungkap petunjuk dalam pencarian kehidupan di luar Bumi yang sedang berlangsung.
Teleskop tersebut dilengkapi dengan cermin yang dapat memanjang 6,5 meter yang memungkinkan cermin mengumpulkan lebih banyak cahaya dari objek yang diamatinya, begitu teleskop berada di luar angkasa.
Semakin banyak cahaya yang dapat dikumpulkan cermin, semakin banyak detail yang dapat diamati oleh teleskop.
Cermin mencakup 18 segmen berlapis emas heksagonal, masing-masing berdiameter 1,32 meter. NASA menyebut cermin tersebut merupakan cermin terbesar yang pernah dibuat NASA.
Cermin begitu besar sehingga tidak bisa masuk ke dalam roket. Jadi, tim NASA merancang teleskop sebagai rangkaian bagian yang bergerak yang dapat melipat layaknya gaya origami, dan dimasukkan ke dalam ruang berukuran 5 meter.
Webb akan bertugas sebagai detektif inframerah, mendeteksi cahaya yang tidak terlihat oleh manusia dan mengungkapkan wilayah ruang angkasa yang tersembunyi.
Sejak 2004, ribuan ilmuwan, teknisi, dan insinyur dari 14 negara telah menghabiskan 40 juta jam untuk membangun teleskop. Teleskop termasuk instrumen dari Badan Antariksa Kanada dan Badan Antariksa Eropa.
Webb siap membantu kita memahami asal usul alam semesta dan mulai menjawab pertanyaan kunci tentang keberadaan kita, seperti dari mana kita berasal dan apakah kita sendirian di alam semesta.
Kemampuannya akan memungkinkan observatorium untuk menjawab pertanyaan tentang tata surya kita sendiri, dan menyelidiki sinyal samar dari galaksi pertama yang terbentuk 13,5 miliar tahun yang lalu.
Dikutip CNN, observatorium itu dari tiga elemen utama. Salah satunya adalah Modul Instrumen Sains Terpadu, yang berisi rangkaian empat instrumen Webb.
Instrumen tersebut akan digunakan untuk menangkap gambar atau spektroskopi, yang memecah cahaya menjadi panjang gelombang berbeda untuk menentukan komponen fisik dan kimia.
Mata utama observatorium, yang disebut Elemen Teleskop Optik, mencakup cermin dan bidang belakang, atau tulang belakang, yang menopang cermin. Kemudian ada Elemen Pesawat Luar Angkasa, yang mencakup bus pesawat ruang angkasa dan pelindung Matahari. (cnnindonesia)