Search
Search
Close this search box.

Sembilan Negara Terancam Bangkrut, dari Afghanistan, Laos, hingga Turki

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Bank Dunia memberikan peringatan terbaru pasca kebangkrutan yang saat ini melanda Sri Lanka. Sejauh ini, lembaga global itu menyebut ada 9 negara yang juga ikut terancam bangkrut.

Dalam laporan Crisis Response Group, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Afganistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki, dan Zimbabwe menjadi negara yang terancam mengalami kebangkrutan.

Melansir dari laporan AP, penyebab pasti krisis ekonomi yang dihadapi setiap negara ini mungkin berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Tetapi ada satu benang merahnya, krisis tersebut diperburuk dengan inflasi yang tinggi.

Advertisements

Ketika inflasi menanjak, maka daya beli masyarakat akan tergerus yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Di Sri Lanka, inflasi tercatat meroket 54,6% year-on-year (yoy), menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan tersebut nyaris 100% dibandingkan Mei sebesar 39,1%.

Sembilan negara yang diperkirakan akan mengalami kebangkrutan juga mengalami hal yang sama, kecuali Afganistan yang datanya tidak tersedia.

Tingginya inflasi berawal dari pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) melanda. Saat itu, perekonomian global nyaris berhenti total, sebab banyak negara menerapkan kebijakan lockdown.

Ketika vaksinasi sudah gencar dilakukan dan penambahan kasus baru menurun drastis, lockdown dicabut, pembatasan sosial tidak lagi ketat, kehidupan masyarakat perlahan kembali normal. Alhasil, demand menjadi meningkat, sayangnya belum mampu diimbangi dengan supply.

Hukum ekonomi pun bekerja, ketika demand lebih tinggi dari supply, maka inflasi pun terjadi.

Hal ini diperparah dengan perang Rusia dengan Ukraina. Sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan Sekutu ke Rusia membuat harga minyak mentah melambung, begitu juga dengan gas alam dan batu bara. Krisis energi pun melanda, yang membuat inflasi semakin meninggi.

Belum lagi harga pangan yang semakin mahal akibat tersendatnya pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina. Alhasil, inflasi tak terkendali.

Beberapa negara sudah pernah mengalami inflasi yang gila-gilaan. Zimbabwe misalnya, inflasinya kini mencapai 192% (yoy), tertinggi sejak April 2021. Meski demikian, kenaikan tersebut memicu kekhawatiran Zimbabwe kembali mengalami hiperinflasi seperti 2008.

Argentina dan Turki, menjadi negara G20 yang terancam mengalami kebangkrutan. Inflasi di Argentina meroket 60,7% (yoy). Ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 1992.

Turki lebih tinggi lagi. Pada bulan Juni, inflasi di negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan tersebut tercatat melesat 78,62% (yoy), yang merupakan titik tertinggi dalam 24 tahun terakhir.

Tingginya harga minyak mentah dan komoditas energi lainnya menjadi salah satu penyumbang inflasi, selain juga harga pangan.

Inflasi sektor transportasi dilaporkan melesat lebih dari 123%, kemudian harga makanan naik nyaris 94%.

Inflasi di Turki diperparah dengan jebloknya nilai tukar lira lebih dari 20% sepanjang tahun ini melawan dolar AS. Meski lira jeblok dan inflasi meroket, bank sentral Turki (CBRT) masih enggan menaikkan suku bunga.

Ali Babacan, mantan menteri ekonomi Turki juga mengatakan Turki menuju kebangkrutan.

“Hari ini, saya ingin mengatakan negara kita di ambang kebangkrutan dan meminta pemerintah melakukan tugasnya segera,” kata Babacan pertengahan Juni lalu.

Babacan berada di pemerintahan Erdogan pada 2002 hingga 2015. Selain menjabat menteri keuangan, ia juga pernah menjadi menteri luar negeri dan wakil perdana menteri.

“Apa itu default bagi Turki, apa itu kebangkrutan? Itu artinya Republik Turki tidak bisa membayar gas dan minyak mentah impor. Kebangkrutan berarti kebutuhan dasar seperti gas dan bahan bakar tidak bisa terpenuhi dengan uang. Anda punya uang, tetapi Anda tidak bisa mendapat setengah tangki gas, atau Anda harus mengantre selama 3 jam. Itu adalah kebangkrutan,” kata Babacan.

Ia juga menambahkan bahwa kebangkrutan berarti pemadaman listrik semakin meluas dan lama.

“Bayangkan listrik dipadamkan selama 6 jam, 10 jam per hari. Itu berbahaya. Mereka tidak tahu, kebangkrutan berarti keruntuhan ekonomi dan finansial. Kebangkrutan berarti chaos,” ujar Babacan. (*)

Sumber: Berita CNBC Indonesia berjudul 9 Negara Ini Terancam Bangkrut, Ini Dia Biang Keroknya!

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA