BERITAALTERNATIF.COM – Swiss merupakan negara di Eropa tengah. Negara ini terkenal karena kenetralannya dalam kebijakan politik luar negerinya. Karena itu, banyak kantor organisasi internasional yang berpusat di negara terbersih di dunia tersebut.
Pembentukan Swiss diawali dengan bangsa Helventians di bawah kekuasaan Romawi selama perang Gallic pada abad ke-1 SM hingga 4 Masehi.
Di bawah kekuasaan Romawi, peradaban Swiss mencapai tingkatan tertinggi di masanya. Negara itu pun menikmati perdagangan antar negara, sehingga membawa kesejahteraan bagi penduduknya. Kota-kota seperti Jenewa, Basel, dan Zurich adalah bukti awal peradaban Swiss hingga di masa sekarang.
Setelah keruntuhan Romawi, Swiss diserang oleh suku-suku dari Jerman utara dan barat. Sejumlah suku tersebut kemudian menduduki wilayah bagian tengah Swiss.
Belakangan, pada 800 Masehi suku asli Swiss dan Jerman bersatu serta membentuk Kerajaan Charlemagne. Kerajaan ini pun menjadi cikal bakal pembentukan Swiss modern, yang disepakati pada 1 Agustus 1291.
Swiss memiliki sistem pemerintahan yang unik. Saat menjadi negara federal pada tahun 1948, Swiss menerapkan demokrasi langsung dengan kepala pemerintahan yang terdiri dari tujuh orang. Mereka dipilih oleh Majelis Federal.
Tujuh orang tersebut menjadi pemimpin utama yang bisa disebut Dewan Eksekutif. Tujuh orang itu juga secara bergantian menjadi presiden, masing-masing selama satu tahun.
Dalam istilah lain, Swiss dipimpin oleh presidium yang berjumlah tujuh orang. Ketua presidium secara otomatis memegang jabatan presiden.
Saat ini, tujuh pemimpin Swiss meliputi Karin Keller-Sutter, Viola Amherd, Guy Parmelin, ALain Berset, Simometta Sommaruga, Uela Maurer, dan Ignazio Cassis sebagai Presiden Swis.
Fakta lainnya, Swiss tak berpihak dalam politik luar negeri, sehingga negara ini dijuluki sebagai negara paling netral di dunia. Negara itu pun menjadi kantor pusat PBB, WTO, ILO, UNHCR, dan organisasi-organisasi dunia lainnya.
Pilihan sebagai negara yang tidak berpihak dalam politik luar negeri dimulai di Kongres Wina pada tahun 1814-1815. Kongres tersebut menghasilkan penegasan bahwa Swiss akan netral dalam berbagai perseteruan luar negeri.
Swiss juga dikenal sebagai negara teraman di dunia. Pada tahun 2020, berdasarkan survei global, Swiss tergolong aman dari penyakit menular, kerusuhan politik, dan keselamatan perjalanan.
Tak hanya aman bagi wisatawan, Swiss juga tergolong aman bagi ekspatriat yang ingin bermukim di negara tersebut.
Berbagai penemuan para ilmuwan juga berasal dari negara tersebut, di antaranya pengait, kaca, pisau khusus tentara, minuman beralkohol, helvetica, LSD, emas yang dapat dimakan, dan coklat susu.
Swiss pun menjadi pelopor olahraga musim dingin yang meliputi ski alpen, biathlon, bobsled, ski lintas alam, dan curling.
Bila di Indonesia syarat untuk mendapatkan paspor meliputi dokumen penting dan alasan saat berada di luar negeri. Di Swiss, untuk mendapatkan paspor, seseorang harus menetap selama 10 tahun, yang disertai bukti sebagai pekerja dan tinggal selama tiga tahun terakhir di kota yang sama.
Seseorang yang ingin mendapatkan paspor dari Swiss juga harus mengikuti ujian dari otoritas setempat, yang salah satu pertanyaannya tentang hubungan dengan tetangga sekitar. Jika dianggap kurang harmonis dengan tetangga, maka pemerintah tidak akan memberikan paspor.
Hari Minggu dianggap sebagai hari tenang untuk anggota keluarga. Uniknya, laki-laki dilarang buang air kecil di malam hari, khususnya di atas pukul 22.00.
Selain itu, di hari Ahad setiap orang tidak boleh memotong rumput dan menjemur pakaian. Menurut otoritas Swiss, aktivitas tersebut dapat mengakibatkan kebisingan sehingga mengganggu ketenangan tetangga serta “merusak” hari libur warga. (*)