BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor mengungkapkan banyak saran dan masukan dari narasumber dan audiens pada saat Focus Group Discussion (FGD).
Saran dan masukan itu akan disusun dalam Road Map atau peta jalan pendidikan di Kukar. Di antaranya saran pembentukan komisi perlindungan guru yang memang belum ada di Kukar.
“Para guru ini berharap jangan sampai masalah yang dialami, tapu tidak ada pembelaan atas segala macam itu,” ucap dia kepada awak media saat FGD Pendidikan Idaman Kukar di ruang serba guna kantor Bupati Kukar, Sabtu (21/10/2023).
Selanjutnya, terkait dengan sosialiasi keterlibatan masyarakat terhadap pendidikan mulai dari tingkat RT.
Berkaitan dengan itu, Disdikbud sudah ada agenda untuk melakukan sosialiasi dari tingkat RT beberapa bulan mendatang.
“Kami menyebutnya itu masyarakat peduli pendidikan,” ungkap dia.
Thauhid menjelaskan program ini bertujuan untuk melibatkan semua unsur masyarakat dari tingkatan terbawah untuk peduli dengan dunia pendidikan. Misalnya di lingkungan RT, terdapat anak yang putus sekolah dan tidak terurus, itu bisa dilaporkan ke Disdikbud Kukar melalui kontak khusus layanan yang disediakan.
“Nanti akan langsung bentuk tim khusus, kalau ada aduan seperti itu akan kita tangani. Itu sudah kita siapkan di tahun ini,” sebut Thauhid.
Kemudian terkait dengan peran serta pejabat-pejabat pemerintah, sepeti camat, kepala desa, lurah dan lainnya. Pejabat itu harus terlibat jika mendapati seorang anak dengan seragam berada di luar jam dan lokasi sekolah, itu bisa ditegur atau dilaporkan ke sekolah.
“Kenapa kok kalian tidak masuk kelas. Siapa tahu mereka di luar, ada di jalan atau segala macam,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, terkait dengan penguatan kualitas pendidikan dengan peningkatan SDM guru dan bagaimana model pembelajaran yang harus diterapkan.
“Ya semacam latihannya, kemudian konsep-konsep ke depan yang harus dijalankan,” pungkasnya. (adv/mt)
