BERITAALTERNATIF.COM – Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Komunikasi sekaligus juru bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Troy Pantouw menjadi narasumber dalam acara Kompasianival 2023 yang bertemakan Sustaination yang diselenggarakan Kompasiana di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
Disebutkan, IKN akan menjadi sebuah kota yang menerapkan lima prinsip pembangunan: green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable. Selain itu, IKN akan menjadi kota penghubung antara Balikpapan dan Samarinda, sehingga tiga kota tersebut akan saling bersinergi.
Troy menjelaskan bahwa pembangunan di IKN tidak hanya berfokus kepada pembangunan infrastruktur dan tata kota secara fisik, namun juga terhadap pembangunan sumber daya manusianya.
“Perlu dibangun “roh” dari pembangunan IKN, yakni manusia dan masyarakatnya supaya siap menyaingi kota-kota dunia,” ungkap Troy.
Troy menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan generasi muda Indonesia untuk memajukan IKN, antara lain; pertama, memahami perkembangan informasi terkait pembangunan IKN melalui media resmi IKN. Kedua, mengambil berbagai kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Ketiga, berinisiatif untuk kolaborasi atau kerja sama dengan Otorita IKN.
“Kami selalu membuka lebar kesempatan bagi anak-anak muda untuk Bersama mewujudkan IKN,” ujar Troy.
Dalam kegiatan ini juga diberikan sesi tanya jawab terbuka bagi para peserta yang di antaranya merupakan blogger dan konten kreator.
“Komunikasi langsung dengan para blogger pada acara Kompasianival kemarin sangat interaktif. Tidak hanya menjadikan mereka sebagai penerima informasi tetapi diberikan ruang untuk berdialog langsung dengan Otorita IKN,”ungkap COO Kompasiana, Nurulloh.
Nurulloh mengapresiasi terhadap apa yang disampaikan tenaga ahli Otorita IKN Troy Pantouw selaku di Kompasianival cukup menarik karena memberikan banyak informasi berupa visual yang mudah dicerna dan sangat lugas meskipun dalam waktu yang terbatas
“Saya kira, kesempatan berdiskusi dan berdialog dengan para blogger maupun konten kreator pada umumnya perlu dibuat secara berkala. Bahkan, mereka bisa diberikan kesempatan langsung untuk menengok kawasan IKN agar lebih presisi dari sisi informasi dan pengalaman yang didapat,” imbuh Nurulloh. (nsa)