Jakarta, beritaalternatif.com – Timor Leste memang bukan lawan uji coba sepadan bagi Timnas Indonesia. Namun, laga ini bisa dimanfaatkan untuk menjajal wajah-wajah baru untuk Piala AFF U-23 2022.
Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir turut berimbas ke pentas sepak bola. Indonesia kesulitan mencari lawan sepadan atau bahkan tim lebih kuat di FIFA matchday karena terbentur regulasi di negara masing-masing.
Sebelumnya, PSSI sudah menjalin komunikasi dengan Bangladesh, Tajikistan, dan Brunei Darussalam. Akan tetapi kedua calon lawan Indonesia itu mundur teratur karena regulasi Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menerapkan karantina lima hari dan wajib vaksin dua dosis bagi setiap warga negara asing yang ingin masuk ke Indonesia.
Alhasil, PSSI memilih negara tetangga Timor Leste sebagai lawan uji tanding dalam kalender FIFA matchday, pada 27 dan 30 Januari mendatang.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, secara terang-terangan mengaku tidak terlalu puas terhadap keputusan PSSI yang hanya mampu mendatangkan Timor Leste. Sebab, secara kualitas Timor Leste masih di bawah Indonesia.
Terlebih Timor Leste membawa 27 pemain di bawah 23 tahun untuk menghadapi skuad Garuda di dua agenda uji coba yang akan dihelat di Bali.
“Maaf, jujur tidak terlalu bagus Timor Leste. Saya hanya menonton pertandingan di Piala AFF saja,” kata Shin Tae Yong (STY).
Analisis STY tak salah. Statistik Timor Leste dalam dua tahun terakhir menang tak bagus. Mereka menelan 10 kekalahan beruntun sejak 9 November 2018. Terakhir, Timor Leste jadi bulan-bulanan di Piala AFF 2020 (2021).
Di Piala AFF akhir tahun lalu, Timor Leste empat kali menelan kekalahan beruntun. Kalah 0-2 dari Thailand, Myanmar 0-2, Filipina 0-7, dan Singapura 0-2.
Sementara bentrok terakhir Indonesia vs Timor Leste terjadi di fase grup Piala AFF 2018. Ketika itu Indonesia menang 3-1 lewat gol Alfath Fathier, Stefano Lilipaly, dan Beto Goncalves setelah sempat tertinggal lewat gol Rufino Gama.
STY sebenarnya melayangkan proposal uji coba melawan dua tim dengan kekuatan berbeda. Pertama adalah tim dengan level di bawah Indonesia, sementara tim kedua punya kekuatan di atas Indonesia.
Uji coba menghadapi dua tim dengan kualitas berbeda sangat perlu untuk mengetahui perkembangan skuad Garuda yang akan tampil di Piala AFF U-23 2022. Namun, STY harus memaksimalkan uji coba melawan Timor Leste yang notabene punya kualitas di bawah Indonesia.
Setidaknya pelatih asal Korea Selatan itu bisa melakukan perombakan besar-besaran melawan Timor Leste. Tujuannya untuk mematangkan strategi dan komposisi pemain yang sebagian dihuni wajah baru.
Dari 27 pemain yang dipanggil untuk FIFA matchday, sebanyak 19 pemain di antaranya turut memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 (2021).
Posisi kiper hingga penyerang masih dikuasai pemain-pemain yang memperoleh kalungan medali perak pada ajang dua tahunan tersebut.
Kali ini STY memberikan kesempatan kepada wajah-wajah baru seperti Terens Puhiri, Sani Rizki, Marselino Ferdinan, dan Ronaldo Joybera Kwateh.
Marselino dan Ronaldo merupakan talenta muda yang berpotensi menjadi bintang. Keduanya sempat tergabung di Timnas kelompok umur sebelum mendapat kesempatan membela Timnas senior.
Kedua pemain ini kemungkinan besar bakal menjadi pemain andalan di Piala AFF U-23. Kesempatan bermain lawan Timor Leste pun terbuka lebar untuk Marselino dan Ronaldo.
Meski secara kualitas berada di bawah Indonesia, STY setidaknya bisa memanfaatkan kesempatan meramu tim baru yang akan diproyeksikan tampil di turnamen dwitahunan U-23.
Kendati demikian, STY juga harus ingat bahwa FIFA matchday memengaruhi peringkat FIFA. Kemenangan atas Timor Leste jadi harga mati untuk mendongkrak peringkat Indonesia.
Timor Leste juga tak boleh dipandang sebelah mata. Beberapa pemain mereka juga patut diwaspadai, termasuk Gali Freitas.
Freitas adalah penyerang utama Timor Leste yang cukup bersinar di Piala AFF 2020. Ia cukup dikenal di Indonesia karena sudah sering tampil sejak kategori usia.
Selain itu, Freitas mungkin diingat fans Indonesia karena pernah terlibat keributan dengan pemain Timnas U-19 di Stadion Madya pada 2019. Pemain 17 tahun ini juga sempat dituduh melakukan pencurian umur.
Pemain lain yang patut diwaspadai adalah Mauzinho Barreto. Gelandang serang yang juga bisa tampil sebagai winger ini menjadi motor serangan Timor Leste.
Alfeandra Dwengga dan kolega tak boleh lengah mengamati pergerakan Freitas dan Barreto yang bisa jadi momok bagi pertahanan Indonesia.
Tim Merah Putih juga tak boleh puas jika berhasil meraup dua kemenangan atas Timor Leste. Sebab, pasukan Garuda Muda akan meladeni tim-tim lebih tangguh di Piala AFF U-23. (*)
Sumber: Indonesia vs Timor Leste: Kans STY Meramu Wajah Baru