Search
Search
Close this search box.

Ukraina Dinilai Tutup-tutupi Kerugian Besarnya dalam Perang dengan Rusia

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Harian Spanyol, El Pais melaporkan bahwa sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, negara tersebut telah kehilangan puluhan ribu serdadu. Namun, Kiev membantah bahwa negaranya dihadapkan dengan masalah kelangkaan serdadu.

Dilansir Fars, Wakil PM Ukraina, Irina Vereshchuk dalam wawancara dengan El Pais mengakui tewasnya puluhan ribu serdadu negaranya dalam perang melawan Rusia. Namun, ia menyanggah munculnya problem sedikitnya serdadu yang dimiliki Angkatan Bersenjata Ukraina.

Kantor berita Sputnik juga melaporkan, majalah Financial Times dalam tulisannya memberitakan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menderita kerugian besar di semua front, kendati pasokan persenjataan dan logistik dari Barat terus meningkat.

Advertisements

Menurut Financial Times, Ukraina mengalami kerugian besar dalam perang memperebutkan kota Bakhmut. Sejumlah serdadu Ukraina bahkan berpendapat bahwa mundur dari kota tersebut adalah pilihan yang lebih masuk akal.

Beberapa hari sebelumnya, Menhan AS, Lloyd Austin juga meyakini bahwa mundurnya Ukraina dari kota Bakhmut bukanlah sebuah “kekalahan operasional atau strategis”.

Di akhir November tahun lalu, Presiden Komisi Eropa, Ursula van der Leyen merilis pernyataan menghebohkan, yang belakangan ditutup-tutupi oleh Komisi Eropa. Ursula mengakui bahwa sejak dimulainya konflik pada Februari 2022, sebanyak 100 ribu serdadu Ukraina telah tewas dalam perang.

Dalam versi teks dan video pidato Ursula, bagian yang menyebutkan tewasnya serdadu Ukraina itu telah dihapus. Belakangan, Jubir Komisi Eropa, Dana Spinant menjelaskan bahwa estimasi ini berdasarkan “data-data dari sumber asing” dan “disertai dengan ketidaktelitian”.

Spinant juga mengklaim, seharusnya estimasi ini juga “memperhatikan korban luka dan tewas”.

Jubir Kepresidenan Ukraina Serhii Nykyforov mengkritik pernyataan Ursula. Ia mengatakan bahwa seharusnya Presiden Komisi Eropa tidak boleh mengumumkan statistik kerugian Ukraina, karena semestinya itu disampaikan oleh Presiden atau Menhan Ukraina. (*)

Sumber: Poros Perlawanan

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA