BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Pahlevi menanggapi kasus ratusan jemaah umrah asal Kaltim dan Kalsel yang tak kunjung diberangkatkan Travel Naila Syafaah ke Arab Saudi.
Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim dan Pemprov Kaltim agar memberikan bantuan kepada para jemaah tersebut.
“Hasil komunikasi saya dengan Kemenag Kaltim tadi, dari Kemenag Kaltim sudah mengirim utusan ke Jakarta untuk memfasilitasi jemaah dari Kaltim,” ungkapnya kepada beritaalternati.com pada Selasa (4/10/2022) sore.
Saat ini, para jemaah tersebut sedang menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Mereka berjumlah 270 orang. Sebanyak 30 orang di antaranya berasal dari Kaltim.
Reza mengungkapkan bahwa Kemenag Kaltim telah bersurat kepada Pemprov untuk agar memberikan bantuan konsumsi kepada para jemaah umrah yang berasal dari Kaltim.
“Kabarnya akan segera didisposisi oleh Wakil Gubernur Kaltim untuk pemberian bantuannya, termasuk juga untuk tempat tinggal dan makan mereka selama di Jakarta,” jelasnya.
Dia juga mendorong Pemprov Kaltim untuk mengusahakan agar para jemaah umrah dari Kaltim diberikan bantuan pemulangan ke rumah mereka masing-masing.
“Kalau memang Pemprov Kaltim ada anggarannya, mereka perlu dibantu untuk pulang,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, kasus ini terjadi karena visa keberangkatan para jemaah belum terbit. “Untuk dapat visa itu kan harus ada tiket PP. Pada poinnya ini karena visa yang tidak keluar,” urainya.
Terkait kasus ini, ia mempersilakan para jemaah melaporkan pengelola Travel Naila Syafaah kepada aparat kepolisian.
“Kepolisian juga perlu melakukan investigasi terkait kasus ini. Tapi dilihat dulu apa masalahnya. Jangan terburu-buru menghakimi,” sarannya.
Dari kasus ini, politisi Gerindra ini mengingatkan calon jemaah umrah dari Kaltim agar lebih selektif dalam memilih travel. Salah satunya, jemaah harus terlebih dahulu menelusuri legalitas travel.
Dia juga mendorong Kemenag dan Pemprov Kaltim untuk kembali menyeleksi travel-travel yang beroperasi di Kaltim, sehingga kasus seperti ini tidak kembali menimpa masyarakat Bumi Mulawarman.
“Ini sebenarnya tugas Kemenag pusat untuk menyeleksi perusahaan-perusahaan seperti ini,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan orang jemaah umrah asal Kaltim dan Kalsel merasa ditipu oleh pengelola Travel Naila Syafaah. Pasalnya, hingga kini mereka tak kunjung diberangkatkan ke Mekkah.
Para jemaah yang diberangkatkan dari Kaltim dan Kalsel pada 28 September 2022 tersebut kini tertahan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Sebelumnya, mereka “diusir” dari sebuah hotel di Tangerang karena tak mampu membayar biaya penginapan.
Salah seorang perwakilan jemaah tersebut, Habib Fathur Bahasyim mengungkapkan, sebanyak 30 orang calon jemaah umrah ini berasal dari Kaltim. Sementara dari Kalsel berjumlah 240 orang.
“Secara keseluruhan semuanya 270 orang,” beber Habib Fathur kepada beritaalternatif.com pada Senin (3/10/2022) sore.
Kata dia, sebanyak 90 orang jemaah sudah diberangkatkan ke Mekkah, Arab Saudi. Sementara sisanya hingga kini tak kunjung berangkat ke Saudi. Pihak travel sudah berkali-kali berjanji akan memberangkatkan para jemaah, namun hingga saat ini janji itu tidak kunjung ditunaikan.
“Ternyata sampai empat hari tidak ada kejelasan. Jemaah ini diinapkan di hotel di sekitar bandara. Saat ini jemaah tidak bisa lagi menginap di hotel karena sudah tidak ada tanggungan travel,” ungkapnya. (um)