BERITAALTERNATIF.COM – Sejumlah menteri keuangan di Uni Eropa memutuskan untuk fokus dalam menahan inflasi meski pertumbuhan ekonomi di Benua Biru diprediksi melambat.
Wakil Presiden Komisi Valdis Dombrovskis mengatakan pada pertemuan bulanan reguler yang disebut Eurogroup, eksekutif Uni Eropa merevisi perkiraan ekonominya di mana menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.
“Kita bisa memperkirakan beberapa revisi turun, terlebih lagi untuk tahun depan,” kata Dombrovskis, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (12/7/2022).
Komisaris ekonomi Paolo Gentiloni memperingatkan bahwa risiko terhadap ekonomi meningkat karena Rusia dapat memotong pasokan gasnya ke Eropa.
Dia menuturkan bahwa Brussels dapat mengadopsi sejumlah langkah untuk mengurangi tekanan inflasi dari impor gas, termasuk batas harga, meskipun belum ada keputusan yang dibuat mengenai hal itu.
Pada Mei lalu, Komisi Uni Eropa telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk 19 negara menjadi 2,7 persen tahun ini dari 4 persen yang diprediksi pada Februari. Sementara, proyeksi ekonomi tahun depan sebesar 2,3 persen dari sebelumnya diprediksi 2,7 persen.
Inflasi Mei diperkirakan menjadi 6,1 persen untuk tahun ini. Angka ini merupakan kenaikan besar dari perkiraan sebelumnya 3,5 persen.
Terlepas dari penurunan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi, para menteri akan fokus dalam memerangi inflasi. Keinginan ini ditujukan untuk beralih lebih jauh dari stimulus ekonomi besar-besaran yang ditawarkan selama fase akut pandemi Covid-19.
“Prioritasnya adalah menahan inflasi,” kata Menteri Ekonomi Spanyol Nadia Calvino kepada wartawan sebelum pertemuan.
Menteri Keuangan Belanda Sigrid Kaag menambahkan bahwa inflasi menjadi perhatian utama dan akan tetap pada tingkat tinggi juga tahun depan.
Dalam hal ini para menteri keuangan mendorong kehati-hatian fiskal untuk melawan meroketnya harga-harga. Eurostat memprediksi inflasi sebesar 8,6 persen pada Juni tahun ini.
“Kebijakan fiskal di semua negara harus bertujuan untuk menjaga keberlanjutan utang,” kata 19 menteri dalam pernyataan bersama setelah mereka membahas masalah tersebut pada pertemuan itu, dalam peringatan kepada negara-negara dengan utang tinggi, seperti Yunani, Italia, dan Prancis.
Pernyataan itu menunjukkan akan tugas kebijakan moneter Bank Sentral Eropa untuk memastikan stabilitas harga dengan tidak menambah tekanan inflasi.
Menteri Keuangan Belgia Vincent Van Peteghem menambahkan, besar kemungkinan adanya pemangkasan anggaran dan juga reformasi struktural. (*)