Kukar, beritaalternatif.com – Wakil Rektor (WR) 1 Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Sudirman, melakukan rapat koordinasi dengan dekan, wakil dekan dan Kaprodi fakultas di lingkungan Unikarta, Rabu (16/2/2022) pagi.
Rapat tersebut membahas terkait Perkuliahan Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan segera dilaksanakan pada semester genap mendatang.
Sudirman menyebutkan bahwa pada prinsipnya Unikarta siap melaksanakan PTM dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Pihaknya juga sudah melihat perkembangan terakhir di Kukar. Mengutip instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sudirman mengatakan, setiap wilayah yang berada pada PPKM level satu tetap bisa melaksanakan PTM 100 persen.
“Artinya, kita boleh melakukan tatap muka dengan catatan dosen dan mahasiswa harus sudah vaksin dosis satu dan dua,” jelas Sudirman, Kamis (17/2/2022) siang.
Selanjutnya, alasan lain Unikarta mengadakan PTM disebabkan selama ini terdapat beberapa keterbatasan yang tidak bisa dilaksanakan secara daring, seperti praktikum dan praktek peradilan semu di Fakultas Hukum.
“Nanti betul-betul semu virtual,” ucapnya.
Sudirman juga mengungkapkan alasan lain PTM. Selain beberapa dosen yang mengaku rindu mengajar mahasiswa di kelas, problemnya juga Kemendikbud tidak lagi mendistribusikan subsidi kuota bagi perguruan tinggi.
“Ini juga menjadi kendala kita karena beberapa mahasiswa juga keterbatasan ekonomi,” tuturnya.
Meskipun secara internal semua pihak sepakat untuk melaksanakan PTM, namun Sudirman mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan gugus tugas kabupaten untuk melihat perkembangan selanjutnya.
Demi menjaga kondusifitas kampus, sebagaimana instruksi Kemendagri, dia berharap kepada seluruh mahasiswa yang belum divaksin agar segera melakukan vaksin. Sebab, kata dia, syarat masuk kelas berdasarkan aturan adalah mahasiswa diharuskan vaksinasi, bila tidak ingin PCR dan tes antigen.
“Teman-teman mahasiswa diimbau agar segera vaksin. Mahasiswa yang belum vaksin, dengan segala hormat kita tidak izinkan masuk di ruang kelas,” sebutnya.
“Nanti kita pakai barcode. Rencana kami akan memakai Google Form untuk mendata mahasiswa yang sudah vaksinasi,” lanjut Sudirman.
Penulis: Arif Rahmansyah