BERITAALTERNATIF.COM – Sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki omzet yang cukup besar, sehingga bisa menyumbang pendapatan untuk desa.
Salah satu BUMDes yang beromzet miliaran adalah BUMDes Payang Sejahtera, yang didirikan Pemerintah Desa Sungai Payang. Pada tahun 2021, omzet badan usaha tersebut mencapai Rp 20 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar Arianto menjelaskan bahwa BUMDes Payang Sejahtera menjalankan berbagai bidang usaha dengan cara bermitra dengan perusahaan-perusahaan di Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu.
Di antara bidang usahanya adalah pengangkutan kelapa sawit, kontraktor, katering, foodcourt, loundry, dan sub kontraktor proyek-proyek fisik. “Jadi, banyak sekali kegiatan yang dimitrakan dengan investor untuk desanya,” terang Arianto kepada beritaalternatif.com di Kantor DPMD Kukar.
Selain itu, BUMDes beromzet miliaran terdapat di Desa Muara Enggelam, yang memanfaatkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal sejak 2014. “Dan itu juga menjadi sumber PADes,” ucapnya.
Kemudian, BUMDes Purnama di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu. Badan usaha tersebut bergerak di bidang pertanian.
“Sekarang mereka di-support pemerintah; dibantu alat pengering gabah. Akhirnya nanti dengan alat ini hasil pertaniannya bisa dibeli semua oleh BUMDes. Kemudian nanti BUMDes mengolah menjadi beras dan dijual,” sebutnya.
Untuk mengembangkan seluruh BUMDes yang beroperasi di 193 desa se-Kukar, pihaknya akan terus melakukan evaluasi secara bertahap.
DPMD Kukar juga mendorong setiap BUMDes memiliki target untuk meningkatkan omzet tahunan. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya melakukan pembinaan secara berkelanjutan terhadap para pengelola BUMDes.
“Pembinaan mulai dari pembentukan BUMDes, mendaftarkan sampai berbadan hukum. Ini kita mengawal mereka mengelola unit-unit usaha apa. Termasuk mengawal mereka bermitra dengan dunia usaha di wilayahnya ataupun wilayah desa lain,” jelasnya.
Dia berharap seluruh kepala desa di Kukar memiliki keinginan kuat untuk mengembangkan BUMDes, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan desa.
Salah satu langkahnya, kepala desa harus menempatkan orang-orang profesional untuk menjadi pengelola BUMDes. “Kalau misal BUMDes itu tidak ada orang yang profesional, kepala desa harus berusaha mencari orang yang profesional. Misalnya mengambil dari praktisi ekonomi yang mempunya jiwa bisnis,” imbuhnya. (adv/ma)