Search
Search
Close this search box.

Vibes Arbain: Bela Palestina dan Pesan Persatuan Dunia Islam

Ilustrasi Ziarah Arbain mengenang gugurnya Imam Husain as. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Perjalanan para pecinta Imam Husain ke Karbala disebut sebagai perjalanan yang dimulai dari langkah hati, di mana peziarah mengambil setiap langkah dengan cinta yang mendalam terhadap Imam Husain.

Hal itu diyakini Ali Nazari, Rektor Universitas Lorestan wilayah Barat, Iran,  bahwa Arbain sebagai salah satu manifestasi spiritual terbesar umat Islam.

“Kehadiran besar warga dari berbagai negara dalam upacara spiritual ini membuat musuh ketakutan. Mereka berusaha meremehkan kehadiran tersebut, namun yang terlihat jelas adalah banyaknya jamaah yang menuju Karbala, “ kata Ali Nazari dalam wawancara dengan kantor berita ISNA seperti dikutip Parstoday pada Sabtu (19/8/2024).

Advertisements

Ali Nazari menuturkan, dalam pawai Arbain, dukungan terhadap rakyat tertindas di Palestina dan Gaza ditunjukkan lebih dari sebelumnya.

“Para peziarah membawa foto syuhada dari front perlawanan dan bendera Palestina di tangan mereka untuk menyampaikan pesan dukungan kepada kaum tertindas di dunia,” tambahnya.

Darah suci Imam Husain begitu hangat, sehingga memudahkan dalam menanggung kerasnya perjalanan ini, termasuk panasnya udara.

Perjalanan ini tidak hanya sekedar latihan prajurit mengikuti jejak Imam Mahdi, tetapi juga dianggap sebagai perang gabungan melawan musuh.

Nazari menyatakan aliansi global yang terbentuk dalam upacara ini akan menampilkan indahnya persatuan di jalan Karbala sepanjang 80 km.

Pawai ini merupakan wujud perjuangan dan pengorbanan masyarakat Syiah Irak sebagai tuan rumah yang memberikan seluruh harta kekayaannya kepada para peziarah.

Nazari menegaskan, kehebatan gerakan Arbain yang dipimpin Imam Husein telah menyulut kemarahan musuh. Allah swt telah berfirman bahwa umat Islam harus berada di jalur yang membuat musuh marah, dan Arbain adalah contoh nyata dari hal ini yang menunjukkan kekuatan dunia Islam melawan musuh.

Sejarah Arbain Imam Husain as

Arbain Imam Husain as adalah hari ke-20 Shafar dan 40 hari pasca tragedi Karbala dan kesyahidan Imam Husain as.

Sudah masyhur bahwa para tawanan Karbala sepulangnya dari Syam pada tanggal 20 Shafar tahun 61 H/681, datang ke Karbala untuk menziarahi Makam Imam Husain as.

Pada hari tersebut, Jabir bin Abdullah al-Anshari juga datang berziarah ke makam Imam Husain as.

Ziarah Arbain termasuk di antara amalan-amalan khusus hari ini, di mana berdasarkan riwayat dari Imam Hasan al-Askari as bahwa ziarah arbain terhitung sebagai salah satu dari lima tanda-tanda orang mukmin.

Bahkan, tanggal 20 Shafar (hari Arbain) termasuk salah satu libur resmi yang ditetapkan di Republik Islam Iran.

Longmarch Arbain umat muslim menuju Karbala, pada tahun-tahun terakhir berubah menjadi salah satu peringatan majlis duka terpenting dan terbesar umat muslim Syiah di dunia dan bahkan menjadi perkumpulan religi teragung dunia.

Sejarawan berpendapat bahwa tawanan Karbala pergi dari Syam menuju Irak dan pada Hari Arbain (40 hari pasca Peristiwa Asyura) mereka tiba di Karbala.

Di sana, mereka juga bertemu dengan Jabir bin Abdullah al-Anshari dan sebagian Bani Hasyim. Setelah menziarahi Imam Husain as, mereka kembali ke Madinah.

Pandangan ini disebutkan secara tegas dalam kitab Luhuf Sayid Ibnu Thawus.

Kelompok lain berpendapat bahwa karena jarak yang sangat jauh, maka tidak mungkin orang-orang yang hidup selamat dari Tragedi Karbala, mereka bisa kembali lagi ke Karbala setelah 40 hari pasca Asyura.

Sebab, menjalani perjalanan Kufah ke Syam, kemudian kembali ke Karbala dalam waktu 40 hari tidak mungkin bisa dilakukan oleh rombongan tawanan Karbala.

Muhaddits Nuri dan Syaikh Abbas al-Qummi menerima pendapat ini. Selain itu juga tidak ada laporan dan data valid yang mampu membuktikan kejadian ini.

Sekelompok pakar sejarah lainnya juga berpendapat bahwa kembalinya rombongan tawanan Ahlulbait ke Karbala melalui jalur Syam ke Madinah.

Keutamaan Ziarah Arbain

Dalam hadits yang disampaikan Imam Hasan Askari as, lima karakteristik yang harus dimiliki seorang mukmin di antaranya adalah melakukan ziarah Arbain.

Menurut Qadhi Thabathabai, ziarah hari Arbain di kalangan Syiah dikenal juga dengan nama ziarah “Maradd al-Ra’s”.

“Maradd al-Ra’s” artinya adalah kembalinya kepala dan yang dimaksud adalah bahwa pada hari ini tawanan Ahlulbait kembali ke Karbala dan mereka juga membawa kepala Imam Husain as serta menguburkannya.

Qadhi Thabathabai dalam kitab Tahqiqe Darbare-ye Awwal Arbain Sayyid al-Syuhada menulis, perjalanan menuju Karbala pada hari Arbain telah ditradisikan umat Islam Syiah sejak zaman kehadiran Imam maksum as. (*)

Sumber: Parstoday, syiahpedia

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA