Kukar, beritaalternatif.com – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin mengikuti Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual di Ruang Vidcon Rumah Jabatan Wakil Bupati, Selasa (26/10/21).
Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 tersebut digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Acara tersebut dibuka oleh Kepala BPSDM Kemendagri RI, Teguh Setyabudi.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Kemendagri RI berharap pembekalan kepemimpinan ini berjalan dengan baik sehingga materi yang disampaikan dapat diaplikasikan pada masing-masing wilayah kerja. Dia menyampaikan, pembekalan kepemimpinan ini merupakan amanah dalam melakukan pengembangan SDM, khususnya yang berkaitan dengan tugas pelaksanaan pemerintahan daerah sebagai upaya penguatan kemampuan seorang kepala daerah.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan para kepala daerah. Dengan demikian akan tercipta produktivitas kerja, lebih inovatif dalam menciptakan rencana kerja dan anggaran, serta lebih responsif dan adaptif dalam menyesuaikan realitas kerja yang sangat dinamis. Para peserta juga diharapkan dapat membangun sinergitas hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Sesi pertama kegiatan terebut menghadirkan pemateri dari Kementerian Pertahanan RI yakni Direktur Jendral Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Rodon Pedrason. Mayjen Rodon memaparkan materi tentang ancaman nasional dalam situasi terkini.
Ia menyampaikan perkembangan lingkungan strategis (Perpres 8/2021 Tentang Jakum Hanneg 2020-2024) yaitu tentang ancaman global seperti geo-politik, persaingan kekuatan negara-negara besar, hingga perkembangan politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah.
Mayjen Rodon juga menyampaikan bahwa ancaman perang modern saat ini lebih pada pola pikir, infiltrasi, provokasi dan pecah belah. Dia pun mengingatkan persoalan-persoalan tersebut mesti diwaspadai secara nasional. (adv)