Search

Webinar Gerakan Literasi Digital Harus Jadi Trend Center

Kukar, beritaalternatif.com – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kukar Edi Damansyah menjadi keynote speakers dalam acara Webinar Gerakan Literasi Digital yang diadakan Kemenkominfo RI pada Selasa (3/7/2021).

Kegiatan yang dipandu Septi D Ajeng ini juga menghadirkan Grandika Primadani sebagai pembicara yang mengangkat topik Budaya Digital: Peran Literasi Digital Untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif.

Kata dia, untuk menjadi produktif di dunia digital, ada empat langkah yang harus diikuti. Pertama, personal branding atau membangun citra diri pada bidang tertentu yang bernilai, meningkatkan kredibilitas, dan membentuk persepsi orang lain terhadap diri sendiri.

Advertisements

Kedua, digital mastering atau kemudahan dalam mencari informasi terkini secara cepat, yang hasilnya membuat setiap orang berpikir lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

Ketiga, bussines networking atau mencari mentor dalam pekerjaan/pembelajaran dan memperluas jaringan. Melalui medsos, setiap orang dapat memperoleh rekan baru dari berbagai wilayah. Keempat, product marketing atau menambah daya jangkau pembeli dalam skala nasional maupun global.

Pembicara lainnya, Dedy Supriyadi, yang merupakan Conten Creator Platform Youtube, menjelaskan, ada tiga kriteria yang bisa dinilai oleh YouTube agar bisa sukses menjadi youtuber, di antaranya jumlah subscriberengagement atau Channel YouTube selalu mendapatkan like, comment dan share dalam jumlah banyak; monetisasi atau berhasil mendapatkan uang dari Youtube berkat kualitas dan keunikan konten.

“Pada masa seperti ini alhamdulillah saya bisa mandiri dan tidak membebankan orang lain dalam urusan finansial,” jelas konsultan Youtube ini.

Sementara Shafa Azahra Siregar, pembicara lainnya, mengajak peserta agar berhati-hati dalam mengirimkan data pribadi.

“Ternyata teman-teman di awal tahun 2020 saja, Anti Phishing Working Group mencatat sudah ada 165.772 website phishing yang siap menjaring korban,” ungkapnya.

Karena itu, Shafa mengajak para partisipan kegiatan ini agar tak mengklik link dari pesan email, hanya mengetik data rahasia pada website yang aman, memeriksa akun bank secara regular dan melaporkan apa pun yang mencurigakan kepada bank.

“Berhati-hati ketika login yang meminta hak administrator, cermati alamat URL yang ada di address bar, dan jangan lupa back up data Anda,” sarannya.

Sebagai penutup, Ahmad Fauzi, CEO beritaalternatif.com, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap webinar ini menjadi trend center intelektual di kalangan milenial dan semua kalangan, sebagai upaya mencerahkan masyarakat tentang dunia digital.

Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan materi tentang Etika Digital: Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital. Ia menjelaskan fenomena medsos saat ini. Terdapat penyebaran informasi yang masif di era 4.0 yang mengatasnamakan kebebasan ekspresi yang tidak proporsional sehingga absurdnya nilai-nilai etis di medsos yang berefek pada perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menanggulangi hal itu, ia memberikan anjuran kepada para audiens agar berkarya dengan membuat tulisan dalam bentuk opini, cerpen dan tulisan lainnya yang lebih berbobot sesuai dengan kemampuan; berbisnis; dan membangun silaturahmi.

Selain itu, dia mengatakan, medsos adalah media yang mempunyai batasan-batasan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami rambu-rambunya.

“Baca dan sebarkan berita yang kredibel. Jangan disebar terlebih dahulu jika berita yang didapatkan tidak bersifat holistik,” imbuhnya.

Ia juga menyarankan agar pengguna medsos bertindak logis atau tidak terbawa perasaan dalam membaca berita. Pasalnya, fenomena click bait mendorong media-media membuat judul yang bombastis. (fz)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA