Kukar, beritaalternatif.com – Marangkayu merupakan kecamatan kedua setelah Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang menikmati sambungan jaringan gas elpiji ke rumah-rumah warga. Hal ini tercapai setelah terpasang untuk 2.300 sambungan.
Bupati Kukar, Edi Damansyah menuturkan, jika merujuk pada konsep keadilan, maka pembangunan jaringan gas di Kukar saat ini belumlah adil.
“Tapi, karena kita ini sepakat NKRI harga mati, maka itulah yang menjadi pegangan kita bersama,” katanya di Desa Semangko, Kecamatan Marangkayu, Kukar, Senin (1/11/2021).
Menurut Bupati, sesuai kebijakan nasional, warga yang mendapatkan pembangunan jaringan gas adalah warga Balikpapan dan Bontang. Sedangkan warga Kukar tidak ada, namun setelah Pemkab Kukar melayangkan protes dan melalui pembicaraan, saat pihaknya pun dipanggil pemerintah pusat untuk mebicarakan hal itu.
“Waktu itu saya katakan. Itu minyak dan gas yang diolah di Bontang dan Balikpapan berasal dari hasil eksploitasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tapi, kok masyarakat kami tidak diprioritaskan mendapatkan jaringan gas?” cerita Edi Damansyah pada acara yang dihadiri unsur PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Sejak itu, pemerintah menambah jaringan gas dengan memasang dan menyambungkannya ke rumah-rumah warga di Kecamatan Marangkayu. Saat ini, sudah terpasang sebanyak 2.300 titik rumah warga tersambung.
Meski begitu, jumlah tersebut masih kurang. Ke depan Pemkab Kukar ingin jaringan gas disambungkan ke lima kecamatan lagi. Marangkayu, juga Muara Badak, Anggana, Sanga-sanga, Handil, dan Samboja.
Edi mengatakan, pemerintah membatasi kuota pemasangan jaringan gas untuk warga. Karena itu, Pemkab Kukar mengusulkan pemasangan diprioritaskan untuk keluarga pra sejahtera.
Dia mengaku, keluarga pra sejahtera menghadapi beragam masalah untuk mendapatkan jaringan gas, di antaranya posisi dan lokasi rumah yang jauh, serta belum ada infrastuktur yang baik.
“Ya, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan mencari solusinya,” ujar Bupati.
Edi mengunjungi Marangkayu untuk melihat dari dekat jaringan gas yang sudah terpasang. Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM, karena usulan Pemkab Kukar bisa terealisasi.
Kepala Area PT PGN yang membawahi jaringan gas di Marangkayu, Sheila Merlianti, merasa bersyukur tugas yang diberikan pemerintah kepada BUMN itu bisa diselesaikan 100 persen.
Menurutnya, saat ini sudah terpasang 2.300 jaringan gas untuk warga sekitar. Masyarakat pun sudah bisa menikmatinya sehingga tidak perlu lagi membeli tabung gas elpiji.
“Sampai tahun 2024 sesuai dengan RPJM Nasional kebijakan pembangunan jaringan gas ini masih ada,” ujar Sheila.
Seorang warga Marangkayu, Ibu Titin, mengakui sudah tujuh bulan merasakan jaringan gas elpiji. Selama ini dia membeli gas melalui tabung gas elpiji 3 kilogram. Ia terkadang sulit mendapatkannya.
Setelah ada jaringan gas yang langsung tersambung ke rumahnya, dia mengakui sangat terbantu dan tidak perlu khawatir lagi kehabisan gas. Harganya juga lebih murah daripada memakai tabung gas elpiji. Pasalnya, saat ini dia hanya membayar sekitar Rp 50 ribu per bulan.
“Jauh lebih murah. Dulu kan beli gas melalui tabung, lebih mahal. Sekarang untuk saya cuma bayar Rp 50 ribu sebulan. Dan sekarang cara bayarnya juga enak, lewat aplikasi,” ujarnya. (adv)