BERITAALTERNATIF.COM – Laporan terbaru, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina di Gaza menyatakan bahwa pasukan Zionis atau IOF (Israeli Occupation Forces) sejauh ini telah menghancurkan lebih dari 1.000 masjid dan menodai puluhan kuburan dalam agresi genosida mereka yang sedang berlangsung.
Kementerian melaporkan bahwa sejak tanggal 7 Oktober, lebih dari 1.000 dari 1.200 masjid telah dihancurkan, dengan perkiraan biaya rekonstruksi sebesar $500 juta. Demikian dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Minggu (21/1/2024), dikutip IslamTimes
Kementerian lebih lanjut menyesalkan penghancuran gereja-gereja, termasuk Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang bersejarah, komite keagamaan Zakat, sekolah pengajaran Al-Quran, dan kantor pusat Islamic Endowment Bank.
Laporan tersebut menambahkan bahwa invasi IOF telah membunuh lebih dari 100 tokoh agama: ulama, pengkhotbah, imam, dan Muazin (yang mengumandangkan azan) sejak awal serangan militer.
Selain itu, pernyataan tersebut merinci bahwa penodaan dan penghancuran puluhan kuburan yang dilakukan oleh Pasukan Pendudukan Zionis Israel merupakan pelanggaran hukum internasional.
Selama penodaan kuburan mereka, IOF juga melanggar jenazah yang dikuburkan di kuburan, dan penghancuran kuburan dilakukan dengan jelas melanggar norma-norma yang telah ditetapkan.
Pada bulan Desember lalu, Masjid al-Omari, yang dibangun lebih dari 1400 tahun yang lalu, salah satu masjid terbesar dan tertua di Gaza, dan masjid terbesar ketiga di Palestina, hancur akibat serangan udara Zionis Israel.
Warga Gaza menyebut al-Omari sebagai “Masjid al-Aqsa Kecil” karena kemiripannya dengan Masjid Suci al-Aqsa di al-Quds yang diduduki.
Masjid al-Omari memiliki luas sekitar 4.100 meter persegi, dan halamannya luas hingga 1.190 meter persegi, dengan bangunan berisi sekitar 38 tiang marmer yang dihiasi pola artistik dari berbagai era.
Pada bulan Oktober lalu, IOF juga menargetkan gereja Ortodoks Yunani kuno St. Porphyrius, yang menampung puluhan keluarga pengungsi dan pencari suaka.
Penargetan gereja tersebut terjadi tak lama setelah pembantaian yang terjadi di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza tengah, yang menewaskan lebih dari 500 orang. *(it/r/nsa)
Sumber: islamtimes.org