BERITAALTERNATIF.COM – Seorang Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Desa Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang Fatmi berhasil melakukan inovasi pangan dengan mengolah sarang burung walet menjadi produk amplang.
Dia mengatakan, awal mula membuat amplang itu karena di Desa Teluk Dalam terdapat banyak pengusaha walet.
Lalu, hasil dari sarang burung walet mereka itu banyak yang tidak bisa diekspor.
Maka dari itu, ia pun coba memanfaatkan hal tersebut dan berhasil mengolah sarang burung walet menjadi amplang.
“Kita saat ini hampir semua orang bisa buat (amplang sarang burung walet),” katanya, Jumat (22/3/2024).
Ia menerangkan bahwa amplang sarang walet memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Diantaranya, bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mengandung asam amino, serta dapat menyehatkan kulit.
“Untuk anak-anak ini sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh,” terang dia.
Harga amplang sarang burung walet perkilo dibandrolnya dengan harga Rp 150 ribu. Sedangkan, untuk harga pergramnya Rp 15 ribu.
Selama memproduksi amplang di bulan Ramadan, dalam seminggu Fatmi bisa menghabiskan 7-10 kilogram tepung serta sarang burung walet.
Dia berharap melalui usaha amplang sarang burung walet ini, bisa memicu semangat baru untuk terus meningkatkan kreativitas produk.
“Ditambah dengan tantangan zaman dibutuhkan inovasi produk pangan,” sebutnya.
Sebagai informasi tambahan, Fatmi juga menjual berbagai macam camilan, seperti kacang bawang, keripik pisang, dan kerupuk belida.
Untuk kerupuk belida perkilo ia jual dengan harga Rp 50 ribu, sedangkan keripik pisang perkilo Rp 55 ribu.
Produk itu dia pasarkan melalui toko-toko langganan serta melalui media sosial Whatsapp, Facebook serta Marketplace. (adv/lt/mt)