Koperasi Jasa Bina Tani Jaya Bersama Dirikan Unit Usaha Pencucian Mobil

BERITAALTERNATIF.COM – Koperasi Jasa Bina Tani Jaya Bersama mempunyai unit usaha yang bergerak di bidang pencucian mobil.

Koperasi yang berlokasi di Desa Bukit Pariaman Kecamatan Tenggarong Seberang ini telah menghimpun pendapatan yang cukup signifikan dari usaha tersebut.

Ketua Koperasi Jasa Bina Tani Jaya Bersama Mujiati menjelaskan bahwa unit usaha tersebut sengaja dibentuk untuk menambah pendapatan demi menumbuhkan koperasi yang dipimpinnya.

Kata dia, usaha pencucian mobil ini sudah berdiri sejak tahun 2017. Unit usaha tersebut dibentuk atas usahanya bersama anggota koperasi tersebut.

Pembentukan unit usaha ini terinspirasi dari lalu lintas kendaraan yang kian bertambah dari tahun ke tahun di Kecamatan Tenggarong Seberang. Debu yang disebabkan jalan yang rusak membuat para pengendara membutuhkan jasa pencucian mobil.

“Pencucian ini khusus untuk mobil. Alhamdulillah menjadi unit usaha pokok yang kami punya,” jelasnya saat diwawancarai awak media Berita Alternatif pada Selasa (30/4/2024).

Koperasi Jasa Bina Tani Jaya Bersama mematok harga Rp 50 ribu dalam setiap mobil yang dicuci di unit usaha tersebut.

Ia bersama rekan-rekannya tengah mendorong unit usaha tersebut agar berjalan secara terstruktur.

Menurut dia, usaha apa pun membutuhkan pengelola yang dapata menjalankan usaha secara profesional dan berkelanjutan.

Mujiati berharap dapat meningkatkan unit usaha tersebut secara progresif serta dapat menghidupkan koperasi secara konsisten.

“Harapan untuk usaha yang dijalani ini dapat terus meningkat dan dipercaya masyarakat,” tutupnya. (adv)

Penulis: Erlita Budiarti

Editor: Ufqil Mubin

Demo Besar-besaran di Amerika Serikat, Sayid Abdillah: Insyaallah akan Bawa Perubahan

BERITAALTERNATIF.COM – Demonstrasi besar-besaran yang digalakkan oleh para mahasiswa dan masyarakat Amerika Serikat (AS) yang menentang genosida terhadap rakyat Palestina ibarat senjata makan tuan bagi rezim negara tersebut.

Cendekiawan Muslim Indonesia Sayid Abdillah Baabud mencontohkan fenomena ini pada kasus kematian perempuan asal Iran, Mahsa Amini.

Semula, Amini ditangkap aparat penegak hukum Islam. Dalam rekaman CCTV terbukti bahwa ia terjatuh karena penyakit yang dideritanya. Hal ini kemudian mengakibatkan dia meninggal dunia.

“Tetapi berita serta propaganda yang dikobarkan oleh Amerika dan corong-corong medianya itu kemudian sampai menciptakan berbagai demo-demo yang besar anti Iran hanya karena satu wanita yang terjatuh karena diperiksa dan kemudian meninggal secara alamiah,” sesalnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Maula TV pada Selasa (30/4/2024).

Dengan dalih hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, HAM, dan hak asasi wanita, rezim Barat dan AS memprakarsai aksi demonstrasi besar-besaran untuk memojokkan Iran di mata dunia.

Aksi protes itu, kata dia, sarat dengan gerakan bayaran. Aksi selama berhari-hari ini terjadi di Iran bahkan di luar negara tersebut.

“(Barat dan AS) mampu melancarkan berbagai demo-demo buatan dan demo-demo bayaran, baik di luar maupun di dalam Iran,” bebernya.

Sikap AS berbanding terbalik saat pembunuhan bahkan genosida terhadap ribuan perempuan dan anak-anak di Palestina.

“Ternyata Amerika tampak malu mendukung negara pelaku genosida ini,” ujarnya.

Akhir-akhir ini, sebut Sayid Abdillah, kemarahan mahasiswa bahkan rakyat Amerika tak terbendung lagi akibat genosida di Palestina.

“Amerika dihadapkan oleh situasi dan kondisi  yang menyulitkan Amerika dan terbukti negara yang dikuasai oleh setan-setan besar ini menindak secara biadab, sadis, dan dengan keras mereka yang hanya mengekspresikan kemarahanya atas dukungan Amerika terhadap negara pelaku genosida yang bernama Israel,” terangnya.

“Sesuatu yang dahulu dipakai oleh Amerika untuk menundukkan berbagai macam negara sekarang senjata ini sedang menggerogotinya,” sambungnya.

Ia melihat gerakan mahasiswa dan rakyat Amerika tersebut dapat membawa perubahan besar bagi negara tersebut.

“Seandainya gerakan ini akan terus berlanjut, maka insyaalah rakyat Amerika akan selamat oleh para penguasa atau kekuasaan yang dihuni oleh setan-setan besar seperti yang diungkap oleh Imam Khomeini,” ucapnya. (*)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: Ufqil Mubin

Protes Mahasiswa di Barat terhadap Genosida di Palestina, Sayid Abdillah: Proses Alamiah dan Fitrah Kemanusiaan

BERITAALTERNATIF.COM – Para mahasiswa di berbagai kampus di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) melakukan demonstrasi untuk menuntut pemerintahan mereka menghentikan bantuan terhadap Israel yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Cendekiawan Muslim Indonesia Sayid Abdillah Baabud menyebut gelombang protes tersebut merupakan proses alamiah yang tengah terjadi di Barat.

“Karena memang manusia secara umum adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt sebagai wujud yang secara fitrah cinta kepada kebaikan dan keadilan (serta menentang) kejahatan dan kedzhaliman,” jelasnya dalam program Bincang Berita yang ditayangkan dalam channel YouTube Maula TV pada Selasa (30/4/2024).

Kezaliman yang sedemikian parah yang dilakukan oleh para pemimpin negara-negara Barat, sambung dia, telah disaksikan pemuda-pemuda Eropa dan AS secara telanjang selama beberapa bulan terakhir.

“Ketika mereka melihat kedzhaliman yang sedemikian rupa, fitrah dan jiwa mereka akan menjerit selama dia masih manusia,” tegasnya.

Langkah negara-negara Barat dan AS dalam mendukung genosida terhadap rakyat Palestina ibarat telah berbalik kepada mereka seiring kemunculan gelombang protes para mahasiswa tersebut. “Saya hendak mengatakan seperti senjata makan tuan,” katanya.

Terkait berbagai langkah yang diambil rezim AS, ia mengutip kalimat pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini yang menyebut AS sebagai “setan besar.”

Sayid Abdillah menjelaskan bahwa kalimat tersebut tak dialamatkan kepada rakyat Amerika, melainkan mereka atau organisasi yang menguasai negara tersebut.

“Banyak orang bahkan yang kuliah di Iran yang tidak setuju atas pernyataan Imam Khomeini, tetapi tahun demi tahun semakin membuktikan ucapan Sang Ayatullah dan sekarang ucapan tersebut bukan saja diamini oleh mereka yang menjadi korban kezhaliman oleh Amerika, bahkan sekarang hal tersebut sudah dipahami oleh rakyat Amerika itu sendiri,” terangnya.

AS, sambung dia, kerap menggunakan jargon-jargon seperti demokrasi, kebebasan berekspresi, hak asasi manusia dalam berbagai forum internasional. Namun, di saat bersamaan Pemerintah AS dari masa ke masa menjadi dalang di balik kekacauan negara-negara yang tidak tunduk pada kebijakan politik AS.

“Amerika mengacaukan negara yang tidak mau tunduk dengan kebijakan politiknya,” ucap Sayid Abdillah. (*)

Penulis: Ulwan Murtadha

Editor: Ufqil Mubin

Peringati Hardiknas, Pemkab Kukar Gelar Kegiatan Gerak Jalan

BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan kegiatan gerak jalan dalam  rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Kabid Kurikulum Pengembangan Bahasa dan Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pemkab Kukar, Joko Sampurno mengatakan kegiatan tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan keterampilan baris berbaris tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK serta guru dan tenaga kependidikan.

Selain itu, momen kegiatan gerak jalan kali ini juga dilakukan untuk mengenang kelahiran salah satu tokoh pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara.

“Momen ini juga digunakan untuk memperingati, mengenang kembali tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara,” jelas Joko kepada awak media ini pada Senin (29/4/2024).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti sebanyak 216 regu. Pesertanya sendiri dari SD, SMP, SMA, SMK, Guru serta tenaga pendidikan.

Selain kegiatan gerak jalan, juga ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di kantor.

“Sebenarnya di kantor ada lomba lain, yaitu lomba Renting Satu. Lomba Renting Satu itu diikuti siswa-siswi SD, MI, SMP, MTS, SMA dan SMK se-Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut ia berharap kurikulum merdeka bisa dilaksanakan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila sesuai dengan tema lanjutan Merdeka Belajar.

Selain itu, sambung Joko, misi ini juga sesuai dengan program Kukar Idaman yaitu untuk mengembangkan  sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya.

“Ada salah satu penilaian yaitu variasi, di samping kekompakan dan keutuhan regu,” jelasnya. (adv)

Penulis : Hamdi Hamid

Editor  : Nsa