BERITAALTERNATIF.COM – Komisi II Bidang Aspirasi dan Advokasi Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Unikarta Tenggarong, Hadi menentang aksi pelecehan seksual verbal dan non-verbal di perguruan tinggi.
“Pelecehan seksual kerap terjadi di lingkungan kita, bahkan orang terdekat kita pun bisa menjadi korban. Parahnya, banyak dari kita mendapat tindakan kurang nyaman, namun tak sadar bahwa tindakan tersebut adalah tindakan pelecehan,” jelas Hadi, Jumat (11/8/2023).
Belum lama ini, kata dia, salah satu oknum dosen berusaha melancarkan aksi mesumnya lewat chat WhatsApp kepada seorang mahasiswi.
Dugaan pelecehan seksual itu, dinilai Hadi telah mencoreng aspek humanitas di Kampus Ungu.
Ia menyayangkan ulah salah satu oknum pengajar di kampus tersebut, yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman kepada mahasiswinya.
Hadi menegaskan bahwa BPM Unikarta bersedia memberikan pendampingan kepada seluruh mahasiswi yang merasa menjadi korban atas tindakan salah satu oknum tersebut.
“Saya siap mengawal sampai ke ranah hukum jika itu terjadi,” ucapnya.
Mahasiswa Fakultas Hukum Unikarta ini mendorong kasus dugaan pelecehan di kampus tidak ditutup-tutupi.
Ia beralasan, jika kasus tersebut ditutupi, selain membuat psikologi korban terganggu, juga membuka peluang bagi pengajar lain untuk melakukan kejahatan serupa.
“Jangan sampai ada korban yang kasusnya ditutupi sehingga yang ada nanti korban mampus demi nama baik kampus,” tegas Hadi. (rh)
