Search
Search
Close this search box.

Menghancurkan Pendidikan Berarti Sama dengan Merobohkan Negara

Presiden Mauritius, Dr. Ameenah Gurib-Fakim. (Farah.id)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Apa yang Anda ketahui tentang Mauritius? Mauritius adalah negara kecil di benua Afrika yang menyediakan pendidikan gratis hingga jenjang perguruan tinggi, termasuk transportasi dari rumah ke sekolah-sekolah digratiskan oleh negara.

Di Mauritius pendidikan adalah pelayanan yang disediakan negara untuk rakyat secara cuma-cuma dan tidak seperti barang yang diperjualbelikan.

Mauritius juga memberikan layanan medis gratis bagi setiap penduduknya, termasuk operasi bedah jantung yang memerlukan biaya besar. Tidak ada bisnis untuk urusan kesehatan rakyat.

Advertisements

Adapun masalah tempat tinggal, apakah Anda tahu bahwa 90 persen dari penduduk Mauritius sudah memiliki rumah sendiri? Tidak ditemukan keluarga tunawisma, atau keluarga yang mengeluhkan harga tanah dan properti yang tinggi.

Pendapatan per kapita penduduk Mauritius mencapai 19.600 dolar tanpa harus berbangga bahwa mereka adalah masyarakat yang memiliki pendapatan tertinggi di Afrika.

Mauritius adalah negara terkaya di Afrika, padahal negara ini tidak memiliki sumber minyak dan pertambangan, perekonomiannya bergantung pada sumber daya manusia, sektor industri pertanian, dan pariwisata merupakan sumber penghasilan yang luar biasa besar untuk negara ini.

Belanja militer masuk dalam daftar anggaran negara, sedangkan pengeluaran negara digunakan untuk kesehatan, pendidikan dan layanan umum.

Presiden Mauritius Dr. Ameenah Gurib-Fakim memiliki gelar doktor di bidang kimia organik. Ucapannya yang paling terkenal adalah, “Dunia politik yang memilih aku bukan aku yang sengaja memilihnya.”

Ameenah menulis lebih dari 20 buku dan 8 penelitian internasional di bidang ilmu biologi.

Umat Islam merupakan penduduk minoritas, hanya 17 persen dari total jumlah penduduk, meskipun demikian rakyat Mauritius memilih seorang wanita muslimah sebagai presiden mereka. Hal itu karena rakyat Mauritius sudah terbiasa hidup damai dan tidak gampang tersulut fitnah keagamaan.

Salah satu profesor di perguruan tinggi menulis sebuah pesan untuk para mahasiswa tingkat kedokteran, magister dan sarjana, dan meletakkan pesan tersebut digerbang kampus di wilayah selatan Afrika.

Isinya adalah: Untuk menghancurkan sebuah bangsa tidak perlu harus dengan bom atom atau roket jarak jauh.

Tetapi cukup dengan merendahkan kualitas pendidikan dan membiarkan pelajar-pelajarnya berbuat curang.

Sehingga pasien meninggal di tangan dokter yang lulus dengan curang; rumah-rumah roboh di tangan para insinyur yang lulus dengan curang.

Kerugian harta benda yang banyak di tangan para akuntan yang lulus dengan curang; agama menjadi mati di tangan tokoh atau ulama-ulama agama yang lulus dengan curang.

Keadilan menjadi hilang di tangan para hakim-hakim yang lulus dengan curang; dan menyebarnya  kebodohan di antara para pelajar (murid) di tangan guru yang lulus dengan curang. (is)

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT