Search
Search
Close this search box.

Pesan Lengkap Imam Ali Khamanei kepada Jemaah Haji 1444 Hijriah

Imam Ali Khamenei. (Jawa Pos)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM –  Pesan dan seruan lengkap Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei untuk jemaah haji dari pelbagai penjuru dunia telah dibacakan di Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah, Arab Saudi, pada Selasa (27/6/2023) pagi waktu setempat.

Dalam pesan itu dia menegaskan bahwa ibadah haji adalah ibadah yang dapat mengandaskan semua agenda kaum mustakbirin dan Zionis untuk menebar amoralitas di masa kini maupun di masa mendatang.

Ia juga menekankan dan menjelaskan dua prinsip mendasar seruan ibadah haji berupa persatuan dan spiritualitas, dan kemudian menutup pesannya dengan mengimbau kepada para jemaah haji untuk memohon pertolongan kepada Allah Swt agar spirit keberlepasan diri dari kaum musyrik menguat dalam diri mereka serta supaya mereka dapat memanfaatkan ibadah ini sebagai kesempatan untuk merenungkan dan mendalami rahasia ibadah istimewa ini.

Advertisements

Berikut ini adalah terjemahan lengkap pesan tersebut:

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, dan shalawat atas Nabi Besar Muhammad Al-Mushtafa beserta keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang mulia.

Untuk kesekian kalinya, seruan Ibrahimi untuk haji dan panggilan universalnya dari kedalaman sejarah kembali mengumandang ke seluruh penjuru dunia dan mengobarkan kerinduan dan semangat pada kalbu-kalbu yang berkesiapan dan berzikir.

Seruan itu mengajak kepada seluruh individu manusia.

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji.” (QS. Al-Hajj [22]: 27)

Dan Kakbah pun menjadi tuan rumah nan penuh berkah dan petunjuk arah bagi segenap umat manusia.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran [3]: 96)

Kakbah sebagai titik sentral dan poros utama kepedulian Muslimin, demikian pula ibadah haji sebagai miniatur lingkup keragaman dunia Islam, dapat melayani progresivitas masyarakat manusia serta keselamatan dan keamanan semua orang. Ibadah haji juga dapat menunjang segenap manusia dengan ketinggian spiritual dan pendakian ruhani dan moral, dan inilah kebutuhan mendesak bagi umat manusia saat ini.

Ibadah haji dapat mematahkan semua agenda kaum mustakbir dan Zionis—yang bertujuan meruntuhkan moral umat manusia masa kini dan masa mendatang serta melumpuhkan semua pembangkitnya.

Syarat yang diperlukan bagi efektivitas demikian pada level global ialah umat Islam sendiri, sebagai langkah awal, mendengar dengan benar seruan haji pemberi kehidupan ini, dan mengerahkan segenap kepedulian yang mereka miliki demi terwujudnya hal itu secara konkret.

Dua fokus prinsipal seruan ini ialah persatuan dan spiritualitas. Persatuan dan spiritualitas adalah dua faktor yang menjamin kemajuan materi dan spiritual bagi dunia Islam serta pancaran cahaya ke segenap penjuru dunia.

Persatuan ialah koneksi intelektual dan aktual, yang bermakna pendekatan hati, pemikiran dan kepedulian, dan juga bermakna perfeksi keilmuan dan implementasi, dan bermakna relasi ekonomi antarnegara Islam, demikian pula kepercayaan dan kerja sama antarnegara Muslim, dan solidaritas di depan musuh-musuh kolektif dan jelas-jelas memusuhi mereka.

Persatuan ialah jangan sampai rencana yang dipersiapkan oleh musuh dapat membuat berbagai firqah Islam atau beragam bangsa, etnis, bahasa dan kebudayaan di dunia Islam berkonfrontasi satu sama lain.

Persatuan ialah jangan sampai bangsa-bangsa Muslim mengenal satu sama lain melalui narasi fitnah musuh, melainkan melalui komunikasi, dialog dan saling kunjung (antarbangsa Muslim sendiri), dan dengan mengenal kapasitas dan kemampuan satu sama lain serta membuat perencanaan untuk pendayagunaannya.

Persatuan ialah gandeng tangan para ulama dan cendekiawan dunia Islam, saling pandang para pemuka mazhab Islam dengan prasangka baik, toleran dan moderat, kesediaan mereka untuk mendengar perkataan satu sama lain, dan kesediaan para pemuka di setiap negara dan dari setiap mazhab untuk memperkenalkan kepada masyarakat berbagai titik temu satu sama lain dan memotivasi mereka untuk hidup rukun dan bersaudara.

Persatuan juga berarti kesiapan diri para politisi dan budayawan di negara-negara Islam menghadapi situasi tatanan dunia yang akan datang dengan menggalang koordinasi secara total, menentukan dengan tangan dan kehendak mereka sendiri posisi yang layak bagi umat Islam di tengah pengalaman global baru yang sarat kesempatan maupun tantangan, dan tidak membiarkan terulangnya kembali pengalaman rekayasa politik dan geografis Asia Barat (Timur Tengah) di tangan negara-negara Barat pasca Perang Dunia I.

Adapun spiritualitas artinya ialah peningkatan moral keagamaan. Mitos etika minus agama, yang terus dipromosikan oleh sumber-sumber intelektual Barat, pastilah menjurus pada keruntuhan moral yang liar di Barat, dan ini terlihat jelas di depan seluruh khalayak dunia.

Keruhanian dan moralitas harus dipelajari dari manasik haji, dari kebersahajaan dalam ihram, dari pencampakan keistimewaan-keistimewaan semu, dari firman-firman Allah Swt:

وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِير

“Dan berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj [22]: 28)

لَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

“Jangan rafats, jangan berbuat fasik dan jangan berbantah-bantahan.”  (QS. Al-Baqarah [2]: 197)

dan dari tawaf seluruh umat mengitari poros tauhid, serta dari lemparan (batu jumrah) terhadap syaitan dan dari keberlepasan diri dari orang-orang musyrik.

Saudara dan saudari jemaah haji sekalian, manfaatkanlah kesempatan ibadah haji untuk berenung dan mendalami rahasia kewajiban istimewa ini beserta semua rambu petunjuknya, serta menjadikan semua itu sebagai bekal umur sepenuhnya.

Persatuan spiritual pada periode zaman ini menjadi target permusuhan kaum mustakbirin dan Zionis, dan kendala dari keduanya lebih banyak daripada sebelumnya. AS dan berbagai poros hegemoni arogan gencar menghadang persatuan Muslimin, kesepahaman antarbangsa dan antarnegara dan pemerintahan Muslim, keberagamaan generasi muda bangsa-bangsa ini dan kepatuhan mereka kepada syariat. AS dan poros-poros itu menghadangnya dengan segala cara yang memungkinkan.

Adalah tanggung jawab kita semua dan segenap bangsa dan pemerintah kita untuk berdiri melawan rencana-rencana keji AS dan Zionis.

Memohonlah pertolongan kepada Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa, teguhkanlah spirit keberlepasan diri dari musyrikin dalam diri Anda sekalian, dan siapkan diri Anda sebagai orang-orang yang mengemban taklif untuk menyebarkan dan memperdalam spirit itu di lingkungan Anda.

Saya memohon semoga Allah Yang Maha Tinggi memberi Anda semua taufik dan haji yang makbul dan diterima, wahai jemaah haji Iran dan non-Iran. Saya berharap doa Baqiyyatullah Al-A’dham—arwahuna fidahu—meliputi semua.

Wassalamualaikum wr. wb.

6 Dzulhijjah 1444/25 Juni 2023

Sumber: Liputan Islam

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT