Update El Nino 2023

Fenomena El Nino. (BMKG)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Gegara fenomena El Nino, suhu di sejumlah daerah Indonesia terasa panas dan diprediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Istilah El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang artinya adalah anak laki-laki.

Pada awalnya istilah El Nino digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan, yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang Natal. Kondisi yang muncul berabad-abad lalu itu dinamakan El Nino de Navidad oleh para nelayan Peru, yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir.

Perairan yang menghangat di Amerika Selatan itu ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur. Bahkan dapat mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik tengah.

Fenomena berkebalikan dari El Nino adalah La Nina. La Nina ini terjadi saat SML di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. Dalam Bahasa Spanyol artinya Si Gadis.

El Nino dan La Nina terjadi akibat interaksi antara permukaan laut dan atmosfer di Pasifik tropis. Perubahan suhu muka laut di wilayah ini mempengaruhi atmosfer di atasnya.

Perubahan atmosfer juga mempengaruhi perubahan suhu dan arus laut melalui mekanisme umpan balik (feedback) atmosfer-laut. Sistem interaksi atmosfer-laut ini berosilasi antara kondisi hangat ke netral atau dingin rata-rata memiliki siklus setiap 3-4 tahun, dan mempengaruhi pola iklim di seluruh dunia setiap 3-4 tahun.

El Nino dan La Nina rata-rata terjadi setiap 3 sampai 5 tahun. Namun, dalam catatan sejarah interval antarperistiwa bervariasi dari 2 hingga 7 tahun.

El Nino dan La Nina biasanya berlangsung sekitar 9-12 bulan. Namun, beberapa kejadian La Nina dan El Nino bisa berlangsung lebih lama tergantung dari intensitasnya.

Dalam giat webinar Kolaborasi Riset Kejadian Ekstrem Laut-Atmosfer Indonesia, Jumat (27/10/2023), peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menjelaskan tanda yang menunjukkan Indonesia bisa terancam Gorila El Nino.

Menurut Erma, itu terlihat dari hasil kajian dan analisis terbaru yang dilakukan oleh peneliti di Tim Variabilitas, Perubahan Iklim, dan Awal Musim BRIN (TIVIPIAM-BRIN).

“Sekarang El Nino sudah hampir strong, sudah 2 (indeksnya),” ungkap dia.

Bagi Erma, perlu menganalisis intensitas dan durasi El Nino.

Erma memberikan gambaran pengalaman El Nino yang melanda Indonesia tahun 2015. Pada saat itu, kata dia, berbagai prediksi soal El Nino tahun 2015 meleset, baik dari segi durasi maupun intensitasnya.

“Kita tidak bisa melihat siklus El Nino saja, tapi juga intensitas, durasinya, severe-nya,” kata Erma.

Kemudian, Erma menjelaskan kajian terbaru El Nino yang saat ini berlangsung.di mana El Nino yang terjadi saat ini muncul 1 tahun lebih awal, akibat dampak perubahan iklim. Seharusnya tanpa efek perubahan iklim, El Nino baru terjadi di tahun 2024.

Dalam penjelasan Erma, hasil pemodelan yang dilakukan tim TIVIPIAM-BRIN di mana dia sebagai ketua, perjalanan El Nino yang terjadi saat ini dimulai dari Samudra Pasifik bagian timur di wilayah Peru.

“Suhu terpanas sekarang ada di mana? Belum di Indonesia. Lidahnya masih di Timur. Artinya apa? Perjalanannya masih lama. Salah satu model di Australia, November ini baru mencapai 2, dengan rata-rata sebulan ya. Kalau harian, sekarang sudah 2. Setelah 2? Bisa saja mencapai 2,8. Model yang dibuat Jepang juga sama, meramalkan akan di atas 2,” jelasnya.

“Kalau kita lihat, meski akan turun, masih nangkring di 1,6. Padahal itu sudah di bulan April 2024. Dan setiap region perjalanan El Nino itu 2 bulan,” bebernya.

Erma pun meminta semua pihak hati-hati di tahun 2024. (dari berbagai sumber/nsa)

Kunjungi Berita Alternatif Di :

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


BERITA TERKAIT

PALESTINA
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA