Search
Search
Close this search box.

Wartawan Gaza Ini Diduga Kuat Diculik Pasukan Pendudukan Israel

Tangkapan layar. (arrahmahnews.com)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Wartawan dan aktivis kemanusiaan keturunan Palestina-Kanada di Gaza, Mansour Shouman, yang telah hilang sejak Hari Minggu, diduga telah diculik oleh pasukan pendudukan Israel atau IDF, dilansir arrahmahnewscom, Minggu (28/1/2024)

Tim media yang bersamanya dalam mengelola akun media sosialnya mengabarkan hilangnya kontak dengan Mansour pekan lalu.

Sejak saat itu mereka meminta siapa saja yang mengetahui keberadaan Mansour untuk menghubungi pihak admin, namun tidak ada kejelasan hingga kemarin. Tim mengatakan Mansour diculik pasukan pendudukan Israel.

Advertisements

Mereka meminta dukungan masyarakat untuk mengajukan petisi ke pemerintah Kanada agar segera mengambil Tindakan atas apa yang menimpa salah satu warganya tersebut.

Mansour telah membantu mendistribusikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza dan ditempatkan di Rumah Sakit Nasser Khan Yunis ketika pasukan pendudukan Israel mengepungnya dan fasilitas medis tersebut diserang.

Dia pergi ke Rafah pada hari Minggu tetapi tidak terdengar atau terlihat lagi sejak itu.

Dalam permohonan emosional yang diposting di media sosial kemarin, ibu Mansour mengatakan bahwa Mansour belum melakukan kontak dengan keluarganya.

“Ini tidak normal bagi Mansour. Mansour tidak pernah melupakan ibunya, atau istrinya, atau anak-anaknya. Dia akan menelepon dan memeriksa setiap hari meskipun layanan internet terputus,” ucapnya.

Wanita tua itu kemudian meminta siapa pun yang memiliki informasi, atau siapa pun yang memiliki kontak diplomatik, agar menggunakannya untuk menemukan Mansour.

Mansour akan melakukan hal yang mustahil setiap hari untuk bertemu dan berbicara dengan kalian, untuk mendapatkan kekuatan dari kalian dan kalian mengambil darinya keberanian dan sikap positif. Mansour tidak pernah melupakan siapa pun, kami tidak ingin meninggalkan atau melupakannya,” tuturnya dalam video langsung.

Istri Mansour dan lima anaknya termasuk di antara warga Kanada pertama yang dievakuasi dari Gaza pada bulan November.

Saat itu Mansour mengatakan kepada BBC bahwa dia merasa bertanggung jawab untuk tetap tinggal dan mendokumentasikan kejadian di sekitarnya.

“Selama 2,3 juta orang menderita, saya yakin itu adalah kewajiban agama saya, kewajiban kemanusiaan saya untuk tetap tinggal dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Saya bisa berbicara bahasa Inggris, saya pernah tinggal di Barat,” ucapnya. (arn/nsa)

Sumber: arrahmahnewscom

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT