Search
Search
Close this search box.

Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar Adakan Kegiatan Penyembelihan dan Pembagian Daging Kurban

Prosesi pembagian daging kurban di Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar. (Berita Alternatif/Ulwan Murtadho)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar melaksanakan kegiatan penyembelihan dan penyaluran daging kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah.

Ritual penyembelihan hewan kurban tersebut dilaksanakan di Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar pada Senin (17/6/2024).

Kegiatan penyembelihan hewan kurban ini melibatkan pengurus Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar dan warga Tenggarong yang menjadi relawan dalam kegiatan tersebut.

Advertisements

Pada perayaan Iduladha tahun ini, Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar menyediakan 1 ekor sapi dan 3 ekor kambing.

Ketua Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar Ahmad Fauzi mengaku bersyukur atas kesuksesan kegiatan kurban tahun ini.

Kata dia, ibadah kurban tahun ini sangat spesial karena ini merupakan momentum pelaksanaan kurban pertama sejak ia diberi amanah sebagai Ketua Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar.

Ia menjelaskan bahwa ibadah kurban memiliki makna dan manfaat. Ritual tersebut merupakan bagian dari syariat agama Islam yang pertama kali dijalankan Nabi Ibrahim as.

Fauzi menyebut makna ibadah kurban dapat dilihat dari dua dimensi: spiritual dan sosial.

Dari sisi spiritual, ibadah kurban bertujuan melatih keikhlasan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Karena itu, sambung dia, niat berkurban perlu diluruskan serta ditujukan semata-mata hanya untuk mengharap rida Allah Swt.

Kepatuhan dan ketundukan total atas perintah Tuhan dijalankan Nabi Ibrahim meskipun harus menyembelih anaknya, Nabi Ismail as.

“Nabi Ibrahim as dengan ikhlas melepas anak yang telah lama dinantikannya. Nabi Ismail as pun dengan ikhlas menyerahkan lehernya agar disembelih oleh ayah yang sangat disayanginya. Lalu, datanglah mukjizat dengan digantikannya sembelihan itu dengan sembelihan yang agung,” jelasnya.

Peristiwa monumental ini disampaikan kembali oleh Rasulullah Saw dalam Alquran dengan berbagai macam cerita, yang pada prinsipnya merupakan anjuran bagi umat Islam untuk berkurban.

Dia pun mengutip pernyataan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, “Seandainya masyarakat mengetahui (dampak dan keberkahan) dalam berkorban, maka mereka pasti akan melaksanakan kurban walaupun harus dengan berhutang. Dan satu tetes darah pertama yang keluar dari binatang kurban merupakan penghapus dosa-dosa bagi yang berkurban.”

Fauzi menjelaskan, ibadah kurban juga membawa manfaat sosial bagi masyarakat. Aktivitas jual beli untuk kebutuhan kurban pada Hari Raya Iduladha dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha.

Mereka yang terlibat dalam usaha tersebut antara lain pedagang hewan kurban, penyedia jasa potong hewan, alat potong, hingga produsen yang menjual rempah-rempah untuk bahan olahan daging kurban.

“Ibadah kurban sebagai bentuk kontribusi Islam dalam menjaga keseimbangan sosial di muka bumi ini,” ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyukseskan kegiatan kurban di Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar.

Fauzi beserta pengurus Yayasan Abu Dzar Al-Ghifari Kukar berharap bisa terus konsisten menyelenggarakan ibadah kurban pada perayaan Iduladha.

Dia juga berharap pelaksanaan kurban pada tahun berikutnya bisa terus ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk mendoakan bangsa Palestina yang tengah berjuang untuk meraih kemerdekaan. “Karena merekalah yang saat ini memaknai kurban yang sebenarnya,” tutup Fauzi. (*)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT